Natuna (ANTARA) - Plt Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Hendri, mengungkapkan kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Solar di Natuna karena distribusi tidak tepat sasaran.
"Permasalahan sebenarnya bukanlah jumlah kuota, namun pada praktek distribusi yang salah, banyak dari para penyalur ini malah menjual Solar kepada yang bukan nelayan, tentunya praktek seperti ini yang harus kita awasi bersama,” kata Hendri saat menghadiri rapat pembahasan BBM subsidi nelayan di ruang rapat Kantor Bupati Natuna, Bukit Arai, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Kamis.
Ia mengatakan adanya pengurangan jumlah kuota BBM subsidi di seluruh Indonesia saat ini sebenarnya tidak terlalu berdampak pada nelayan, "Karena dulu kita Natuna mengajukan jumlah kuota lebih besar, adanya pengurangan ini sebenarnya tidak terlalu berdampak," kata Hendri.
Baca juga:
Polri resmikan Mapolsek di perbatasan NKRI, Pulau Laut di Natuna
Warga desa di Natuna keluhkan hilangnya sinyal seluler
Ia kembali mempertegas bahwa permasalahan utama bukan pada jumlah kuota, namun pada penyaluran, "Untuk itu saya berharap mari kita bersama-sama bergandengan dalam mengawasi penyaluran BBM subsidi ini, agar yang menikmati benar-benar nelayan,” kata dia.
Jika perlu, kata Hendri, seluruh nelayan memiliki rekomendasi secara pribadi, tidak melibatkan para penyalur atau pengelola perkumpulan nelayan, dan pemerintah permudah nelayan dalam pembuatan izin untuk memperoleh rekomendasi BBM subsidi.
"Adanya upaya jemput bola, kalau untuk pengawasan libatkanlah semua pihak dari yang terbawah," kata Hendri.
Baca juga:
Pemkab Natuna minta maskapai jangan jual tiket dengan harga batas atas
TNI AL tangkap Kapal Ikan Asing di perairan Natuna
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Daerah kabupaten Natuna Boy Wijanarko berharap agar polemik kelangkaan BBM subsidi solar untuk para nelayan dapat teratasi.
“Hari ini kita bersama-sama duduk disini untuk mencari solusi terbaik, kami ingin mendengar secara langsung dari beberapa pihak khususnya nelayan, hal ini agar kita mendengar langsung perihal di lapangan,” kata dia.
Ia juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Natuna telah mengirim surat penambahan kuota kepada Pertamina.
Komentar