Beberapa Sekolah di Batam Tidak Berizin

id sekolah, melati, izin, batam, muslim bidin, anak jalan, koran

Batam (ANTARA News) - Beberapa sekolah di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, tidak memiliki izin operasional penyelenggaraan pendidikan meskipun telah melakukan praktik belajar-mengajar.

Sedikitnya lima sekolah, terdiri atas sekolah dasar,sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas tidak memiliki izinoperasional, kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Muslim Bidin, di Batam, Jumat 23 Juli 2010.

"Kendala yang mereka hadapi dalam pengurusan izin adalah belum membentuk yayasan serta tanah tempat pendirian sekolah masih bermasalah," kata Muslim.

Ia menyebutkan ada delapan syarat yang harus dipenuhi untuk pengurusan izin operasional sekolah.

Persyaratan tersebut antara lain kelengkapan berupa badan hukum yang bersifat sosial, akta notaris, rencana induk pengembangan sekolah, kurikulum nasional, muatan lokal, memiliki sarana dan prasarana penunjang, sumber pembiayaan penjamin kesinambungan pendidikan sekolah minimal selama lima tahun dan tersedia tenaga pengajar yang memadai .

Tiga bulan sebelum beroperasi, lanjut Muslim, pengelola sekolah harus melaporkan keberadaan mereka kepada dinas pendidikan.

"Persyaratan tersebut berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional nomor 060/U/2002 Tentang Pedoman Pendirian Sekolah," jelas Muslim.

Setelah sekolah beroperasi, menurut dia, dinas pendidikan akan memantau selama satu tahun dan selanjutnya mengevaluasi kelayakan sekolah tersebut.

Dia menyebutkan, izin operasional dapat diterbitkan apabila sekolah tersebut mampu memenuhi minimal 60 persen dari persyaratan yang ditentukan.

Terhadap sekolah yang tidak memiliki izin operasional di Batam, Muslim mengatakan, telah mengimbau sekolah-sekolah tersebut agar mengurus izin.

Dinas Pendidikan Kota Batam terus memantau operasional sekolah-sekolah itu.

Satu dari beberapa sekolah di Batam yang tidak memiliki izin adalah SD Melati yang berada di kawasan hunian tidak resmi di daerah Orchid Park, Batam Kota.

Sekolah tersebut berada tepat di antara perumahan kelas menengah ke atas, dengan memiliki siswa yang kebanyakan berasal dari kalangan warga miskin.

Selain berstatus siswa sekolah, anak-anak yang bersekolah di SD Melati juga bekerja sebagai penjual koran, tukang semir sepatu dan pemulung. (Btm1)

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE