KLHK minta Tanjungpinang beradaptasi terhadap perubahan iklim

id Adaptasi perubahan iklim

KLHK minta Tanjungpinang beradaptasi terhadap perubahan iklim

Nelayan pesisir Kota Tanjungpinang, Kepri. (ANTARA/Ogen)

Tanjungpinang (ANTARA) - Direktur Adaptasi Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)
Tantri Arundhati meminta Pemkot Tanjungpinang, Kepulauan Riau beradaptasi terhadap perubahan iklim.

"Adaptasi ini dilakukan agar kita bisa bertahan dari pergantian musim yang terjadi," kata dia dalam kegiatan finalisasi penyusunan Rencana Aksi Daerah Adaptasi Perubahan Iklim (RAD-API) Kota Tanjungpinang di Tanjungpinang, Senin.

Ia mengatakan penyusunan RAD-API dilakukan guna mengetahui suatu daerah dapat beradaptasi dengan perubahan iklim yang semakin ekstrem.

Penyusunan itu juga dilakukan demi mempertahankan ketahanan ekonomi, sosial, kehidupan, dan ekosistem alam suatu daerah.

Menurutnya, hampir 95 persen daerah di Indonesia mengalami bencana hidrometeorologi yang disebabkan oleh perubahan iklim, contohnya banjir, badai, dan longsor.

Hal itu, katanya, menyebabkan aktivitas suatu daerah akan terganggu dan terhenti akibat bencana ini, sehingga pendapatan suatu daerah juga akan ikut menurun.

"Tahun kemarin Indonesia mengalami kerugian sekitar Rp115 triliun akibat perubahan iklim," ungkapnya.

Tantri menyampaikan terjadinya perubahan iklim tak lepas dari efek rumah kaca yang semakin tahun angka pembangunan semakin meningkat.

Bukan hanya di Indonesia, katanya, namun juga secara global yang menyebabkan cuaca dan suhu udara juga ikut meningkat.

"Nah, tahun ini Tanjungpinang telah memulai proses adaptasi daerah dan telah melalui tahap final dokumen, juga telah dibentuk tim adaptasinya," jelasnya.

Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang Zulhidayat mengatakan pihaknya juga telah merasakan dampak dari perubahan iklim secara berkepanjangan, di mana suhu dan tekanan udara di semakin panas.

"Kita telah mencoba untuk terus beradaptasi seiring cepatnya perubahan iklim yang terjadi," tuturnya.

Menurutnya, ancaman perubahan iklim ini juga sudah menjadi perhatian global.

Setiap tahun, katanya, air laut mengalami kenaikan tiga sentimeter yang disebabkan terus mencair kutub utara.

"Namun, dengan dibentuk nya RAD-API ini, bencana yang disebabkan oleh perubahan iklim tersebut dapat ditanggulangi dan diadaptasi dengan tepat," katanya.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE