Tanjungpinang (ANTARA) - Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, Ansar Ahmad mengaku daerahnya mendapatkan dana alokasi khusus (DAK) dari Pemerintah Pusat sebesar Rp103 miliar pada tahun 2023 untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat.
"Alhamdulillah dari beberapa usulan yang disampaikan kepada Kementerian Kesehatan. Tahun depan kita dapat DAK kesehatan Rp103 miliar," kata Gubernur Ansar di Tanjungpinang, Sabtu.
Ansar mengatakan anggaran tersebut akan difokuskan untuk pembangunan dan pengembangan pelayanan rumah sakit. Antara lain, melengkapi alat kesehatan di rumah sakit milik Pemprov Kepri, yakni Rumah Sakit Raja Ahmad Thabib di Kota Tanjungpinang.
Baca juga:
Kepri siapkan lahan 32.000 hektare untuk investor rumput laut
Satgas imbau warga Kepri yang bepergian ke Singapura terapkan protokol kesehatan
Menurutnya di rumah sakit itu akan dilengkapi dengan akses pelayanan penyakit jantung. Dalam empat bulan ke depan, ditargetkan sudah ada layanan pasang ring jantung, sehingga masyarakat tak perlu lagi repot-repot ke luar daerah.
Selama ini, khusus warga Tanjungpinang harus ke luar kota/provinsi bahkan ke luar negeri seperti Malaysia untuk pasang ring jantung.
"Makanya pelayanan rumah sakit kita perlu ditingkatkan untuk menekan biaya berobat masyarakat ke luar daerah atau luar negeri," ujar Ansar.
Selain itu, katanya, Pemprov Kepri juga tengah menggesa revitalisasi RSUD Tanjung Uban di Kabupaten Bintan dan sebagian pelayanannya dikonversi menjadi rumah sakit jiwa.
Dengan begitu, katanya, pasien dengan gangguan jiwa di Bumi Segantang Lada itu tidak perlu lagi jauh-jauh dikirim ke Pekanbaru, Provinsi Riau.
"Sekarang pelan-pelan pasien gangguan jiwa memang sudah ditampung di RSUD Bintan, tapi belum maksimal karena sarana-prasarana belum memadai," ucap Ansar.
Baca juga:
KSOP Karimun survei bawah air untuk evakuasi kapal tankerMT Young Yong di Batam
Polisi bersama Basarnas evakuasi mayat tanpa identitas di perairan Batam
Di sisi lain, lanjutnya, Pemprov Kepri turut merenovasi kantor penghubung di Jakarta untuk dijadikan bangunan rumah singgah empat lantai, tepatnya di samping Rumah Sakit Harapan Kita.
Rumah singgah itu akan dilengkapi 40 tempat tidur, lift, pendingin udara, ambulan, hingga makan-minum gratis bagi masyarakat atau pasien dari Provinsi Kepri yang dirujuk berobat ke Jakarta.
"Jadi, masyarakat yang tak punya tempat tinggal saat berobat ke Jakarta, bisa tinggal di rumah singgah," imbuhnya.
Lebih lanjut Ansar menyebut bahwa pelayanan kesehatan menjadi salah satu kebutuhan dasar masyarakat yang harus dipenuhi pemerintah.
Secara bertahap, pihaknya berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan yang lebih maksimal, cepat dan tepat bagi masyarakat.
"Belajar dari kasus pandemi COVID-19 dalam dua tahun terakhir. Pelayanan kesehatan dari segi kesiapan sarana dan prasarana serta tenaga medis sangat vital untuk melayani masyarakat atau pasien COVID-19, begitu pula dengan berbagai penyakit bahaya lainnya, seperti jantung," demikian Ansar.
Baca juga:
Bupati Natuna imbau pemuda bijak sikapi perbedaan
Masa tunggu keberangkatan haji di Batam 23 tahun
Bandara Internasional Hang Nadim Batam layani 12 ribu penumpang sehari
Komentar