Natuna (ANTARA) - Sebanyak dua rumah warga Desa Selading, Kecamatan Pulau Tiga Barat, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau roboh akibat angin kencang dan pasang tinggi air laut musim utara.
"Ada dua rumah warga yang ambruk disebabkan tingginya pasang surut air laut dan angin kencang musim utara," kata Kepala Desa Selading Raja Syamsul Bahri di Natuna, Kamis.
Ia menyampaikan rumah milik Arfatoni dan Juhardi, warga Kampung Sepasir tersebut telah didata oleh pihaknya untuk selanjutnya dilaporkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Natuna.
Ia juga telah meminta BPBD Natuna turun langsung melakukan kajian dampak atau potensi dampak bencana musim utara di daerah itu agar ada upaya mitigasi bencana yang dilakukan masyarakat setempat.
Berdasarkan data dikumpulkan BPBD Kabupaten Natuna ada empat rumah warga menjadi korban cuaca ekstrem sejak Rabu (25/1) di Natuna.
"Laporan yang diterima ada dua di Desa Selading, Satu Midai. dan Satu lagi di Pulau Laut, untuk sementara tidak ada korban jiwa, baik yang luka dan meninggal. Alhamdulillah," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Natuna Raja Darmika.
Saat ini, BPBD telah melakukan koordinasi dengan pihak kecamatan setempat dan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Natuna terkait dengan kejadian tersebut.
Untuk upaya atau jenis bantuan yang akan disalurkan BPBD, ia menyatakan belum bisa memastikan karena belum dapat menjangkau secara langsung lokasi musibah tersebut.
Namun, dari tiga lokasi musibah tersebut, BPBD telah memperkirakan kerugian yang dialami para korban mencapai puluhan juta rupiah.
"Kami sedang koordinasi ke Dinsos. Untuk yang standby (siap) berupa paket sembako. Karena lokasi menyeberang, kami kesulitan menyampaikan cepat. Kami minta bantu camat," ujarnya.
Angin kencang dan pasang tinggi air laut di Kepulauan Natuna sudah diperkirakan BMKG dengan mengeluarkan surat peringatan dini sejak Rabu (25/1). BMKG mengimbau warga setempat waspada karena cuaca ekstrem tiga hari ke depan.
Dalam surat tersebut dinyatakan adanya sirkulasi siklonik di Kalimantan bagian barat serta penjalaran massa udara dingin dari wilayah Asia mendukung pertumbuhan awan konvektif di sekitar Kepulauan Natuna.
Kondisi tersebut mendukung peluang pembentukan awan hujan di Kepulauan Natuna khususnya pada 26-28 Januari 2023.
Kondisi itu pula menyebabkan kondisi cuaca pada periode tersebut berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat serta dapat disertai petir dan angin kencang di Natuna.
BMKG juga menghimbau seluruh masyarakat Natuna selalu waspada dampak cuaca ekstrem yang dapat memicu bencana hidrometeorologi, seperti genangan air di seluruh wilayah Natuna, tanah longsor di wilayah seperti Pulau Tiga, Bunguran Timur, Bunguran Selatan dan Bunguran Timur Laut serta angin kencang di seluruh wilayah Natuna.
Berdasarkan prakiraan model maritim Ina-waves BMKG, terdapat tinggi gelombang dalam kategori sedang hingga sangat tinggi yang berpotensi terjadi pada 26-28 Januari 2023 di Laut Natuna Utara yang berkisar 3-6 meter dan tinggi gelombang berkisar 1-3 meter, serta Perairan Subi-Serasan, Perairan Bunguran-Midai, Perairan Bunguran-Pulau Laut dan Perairan Natuna-Anambas.
Berita Terkait
Bebatuan geosite di Natuna jadi sasaran vandalisme
Selasa, 23 April 2024 19:34 Wib
KPU Batam butuh 60 petugas PPK pada Pilkada 2024
Selasa, 23 April 2024 19:22 Wib
Polres Karimun gagalkan penyelundupan 6 PMI ilegal asal NTB
Selasa, 23 April 2024 18:03 Wib
Kunjungan kapal ke Pelabuhan Batam naik jadi 24.818 call di Triwulan I tahun 2024
Selasa, 23 April 2024 16:22 Wib
TP PKK Batam ajak masyarakat bangun keluarga berkualitas
Selasa, 23 April 2024 14:46 Wib
KPU Natuna membuka pendaftaran PPK untuk Pilkada 2024
Selasa, 23 April 2024 14:16 Wib
Lebih dari 350 tenaga kesehatan tewas di Jalur Gaza
Selasa, 23 April 2024 12:02 Wib
Hari ini Yusril sambangi rumah Prabowo Subianto untuk laporkan kemenangan di MK
Selasa, 23 April 2024 11:22 Wib
Komentar