Tanjungpinang, Kepri (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalokasikan anggaran senilai Rp43 miliar untuk melanjutkan revitalisasi Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, Kepri, pada 2023.
"Dengan anggaran itu diharapkan dapat menuntaskan beberapa pekerjaan yang tertinggal di tahun 2022," kata Kepala Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Kepulauan Riau (BPPW Kepri) Kementerian PUPR Fasri Bachmid di Tanjungpinang, Kepri, Kamis.
Fasri menyampaikan tahun ini fokus kegiatan yang menjadi prioritas BPPW Kepri yaitu revitalisasi area makam Raja Haji Fisabilillah dan Balai Adat Pulau Penyengat.
Pihaknya berharap dukungan Gubernur Ansar Ahmad dan jajaran OPD Pemprov Kepri agar proyek lanjutan revitalisasi pulau bersejarah tersebut selesai tepat waktu.
"Untuk revitalisasi Pulau Penyengat tahun 2022 sudah selesai dikerjakan," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Ansar Ahmad menyampaikan hasil pekerjaan revitalisasi Pulau Penyengat yang melibatkan BPPW Kepri sudah selesai dan hasilnya baik.
Revitalisasi meliputi pemugaran jalan di depan Masjid Raya Penyengat hingga ke balai adat, serta beberapa kawasan di sekitar masjid yang menjadi cagar budaya nasional tersebut.
Tak hanya itu, Masjid Raya Penyengat pun kembali dipugar dengan mengganti lantai masjid dengan lantai marmer khusus yang membuat lantai masjid tetap sejuk meskipun dalam cuaca panas.
Selain itu, dipasang karpet masjid yang khusus dipesan dari Turki agar tampilan Masjid Raya Penyengat tetap mengutamakan kesan heritagenya.
Penataan masjid dilakukan dengan berbagai kajian dan survei khusus agar revitalisasi Masjid Raya Penyengat ini tetap dilakukan dengan tetap menjaga nilai dan kekhasan masjid ini di masa lalu.
Pihaknya juga melakukan perbaikan tempat wudhu dan toilet, pengecatan masjid, perbaikan menara, pemasangan aksesoris, penataan ruang terbuka hijau, optimalisasi ruang dokumenter, hingga pemasangan videotron di depan masjid agar menambah estetika kawasan Pulau Penyengat.
"Tahun lalu, anggaran revitalisasi Pulau Penyengat sekitar Rp30 miliar. Kita juga dibantu dana APBN sekitar Rp10 miliar," ungkapnya.
Ansar mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Pulau Penyengat atas dukungan dilaksanakannya pekerjaan tersebut.
Ia berharap dengan kondisi yang ada sekarang, masyarakat ikut menjaga kebersihan pulau, minimal mulai dari halaman rumahnya masing-masing.
"Agar tidak kembali semrawut, kita harapkan adanya pengawasan agar jangan ada lagi yang bangun kios-kios jualan yang atapnya sampai ke jalan. Pak Camat dan Ibu Lurah bantu awasi ini, saya pun ikut mengawasi," kata Gubernur Ansar.
Revitalisasi Pulau Penyengat menjadi salah satu upaya Pemprov Kepri untuk mendongkrak kunjungan wisatawan ke Kepri, khususnya Tanjungpinang.
Apalagi Pulau Penyengat sebagai destinasi wisata religi, sejarah dan budaya itu sudah diusulkan masuk ke dalam warisan budaya dunia UNESCO.
Baca juga:
Wamen ATR/BPN: Keberhasilan PTSL di Kepri berkat kerja sama dengan pemda
Berita Terkait
Pemprov Kepri upayakan pembebasan nelayan Natuna yang ditahan di Malaysia
Kamis, 25 April 2024 7:02 Wib
Pemkab Natuna gelar marathon internasional untuk tarik kunjungan wisatawan
Rabu, 24 April 2024 16:46 Wib
Bapenda sebut kesadaran warga Kepri bayar pajak semakin baik
Rabu, 24 April 2024 16:33 Wib
Dispar Natuna dapat DAK Fisik sebesar Rp1,2 miliar dari Pemeritah Pusat
Rabu, 24 April 2024 15:12 Wib
Bea Cukai Kepri selamatkan potensi kerugian negara sebesar Rp1,4 miliar
Rabu, 24 April 2024 14:59 Wib
Kanwil DJP Kepri imbau warga segera lakukan pemadanan nomor NIK dan NPWP
Rabu, 24 April 2024 14:34 Wib
Realisasi penerimaan Bea dan Cukai Batam Kepri capai Rp98,42 miliar
Rabu, 24 April 2024 12:55 Wib
Akademisi : Peran pariwisata pada ekonomi Kepri masih kurang dominan
Rabu, 24 April 2024 8:14 Wib
Komentar