Batam (ANTARA News) - Warga Batam dinilai apatis terhadap pelaksanaan Pemilihan Umum dan Pemilihan Kepala Daerah, berdasarkan tingkat partisipasi yang selalu rendah dalam beberapa kali penyelenggaraan.
Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kepulauan Riau Razaki Persada mengatakan di Batam, Rabu, warga Batam jenuh, sehingga tidak berpartisipasi dalam Pilkada.
"Partisipasi Pemilu di Batam selalu di bawah 50 persen, masyarakat mulai jenuh," kata dia dalam evaluasi Pilkada Batam.
Menurut dia, perlu disepakati kebijakan untuk meningkatkan kepedulian dan keikutsertaan masyarakat dalam setiap Pemilu mengingat ada banyak agenda pemilu di Batam, mulai dari legislatif, presiden, gubernur hingga wali kota.
Di tempat yang sama, Ketua KPU Batam Hendriyanto mengakui partisipasi masyarakat dalam pilkada dan pemilu rendah. Meski begitu, menurut dia, ada peningkatan tiap tahun.
"Partisipasi rendah, tapi ada peningkatan partisipasi pemilih dibanding tahun 2004 lalu. Tahun 2004 sekitar 42 persen dan tahun ini sekitar 44 persen lebih," kata dia.
Sementara itu, mengenai pelaksanaan Pilkada Batam, terdapat beberapa kendala, di antaranya masalah dana yang sulit dicairkan.
Selain itu, KPU Provinsi Kepri juga mengkritisi data pemilih yang dinilai kurang akurat.
Anggota KPU Kepri Razaki mengatakan harapan masalah data pemilih dapat diakhiri dengan e-KTP pada Pemilu 2014.
"Diharapkan, e-KTP bisa membantu kelancaran Pemilu tahun 2014 ke depan. Data pemilih akan lebih akurat," kata dia.
(ANT-YJ/E001/Btm3)

Komentar