Pemprov Kepri menganggarkan Rp2 miliar untuk Fakultas Kedokteran UMRAH
Tanjungpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) menganggarkan sekitar Rp2 miliar pada APBD Perubahan 2023 untuk peningkatan Fakultas Kedokteran Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) yang berada di pusat ibu kota, Kota Tanjungpinang.
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, memerinci anggaran itu diperuntukkan, yakni sekitar Rp500 juta untuk beasiswa calon dosen, dan Rp1,5 miliar untuk Detail Engineering Design (DED) gedung Fakultas Kedokteran UMRAH.
"Pemprov bersama-sama dengan Rektor UMRAH juga akan meminta dukungan anggaran dari pusat, atau bisa dengan dana CSR untuk menambah beasiswa mahasiswa kedokteran," kata Gubernur Ansar di Tanjungpinang, Senin.
Kuliah Fakultas Kedokteran di kampus UMRAH resmi berjalan mulai, Senin (4/9). Sehari sebelumnya, Minggu (3/9), Gubernur Ansar juga memberikan kuliah umum kepada para calon mahasiswa kedokteran di Auditorium Kampus UMRAH, Pulau Dompak, Tanjungpinang.
Ansar berharap keberadaan fakultas itu diharapkan dapat membantu memenuhi ketersediaan dokter di Kepri yang saat ini masih terbatas.
Ia menyatakan, saat ini di Kepri terdapat 93 puskesmas dan 36 rumah sakit, termasuk rumah sakit milik pemerintah.
Dengan kondisi geografis Kepri yang memiliki banyak pulau di daerah terluar, pemenuhan kebutuhan dokter untuk masyarakat masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diprioritaskan.
"Kita mengapresiasi kerja keras UMRAH untuk membuka fakultas kedokteran ini, guma menutupi kekurangan dokter di pelosok Kepri," ujar Gubernur Ansar.
Sementara, Rektor UMRAH, Agung Dhamar Syakti, menyampaikan fakultas kedokteran UMRAH tahun ini menerima 40 mahasiswa baru dengan pendampingan dari Universitas Sriwijaya.
Pada 2023, ada delapan fakultas kedokteran baru di Pulau Jawa dan enam di luar Pulau Jawa yang dibuka dan mulai menerima mahasiswa baru.
Ia mengungkapkan dari 142 program studi kedokteran yang diusulkan di tahun ini, yang diizinkan hanya 15 dan UMRAH termasuk tiga PTN pertama yang diizinkan oleh Kemdikbudristek.
"Alhamdulillah kita termasuk yang pertama diizinkan, namun sesuai dengan amanat agar FK baru yang dibuka, khususnya di PTN memiliki kekhasan sesuai dengan mandat utama dan kekuatan/kekhasan PTN tersebut," ujar Agung Dhamar Syakti.
Dia menyampaikan fakultas kedokteran UMRAH akan memfokuskan pembelajaran kedokteran untuk menghasilkan SDM dokter yang berkualifikasi sesuai dengan sosio-kultural masyarakat Kepri yang berbasis kemaritiman.
"Guna menjamin pemenuhan kebutuhan dokter, perlu sinergi sistem pendidikan dan pelayanan kesehatan secara terpadu antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan rumah sakit sebagai wahana pendidikan sekaligus pusat pelayanan kesehatan," katanya.
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, memerinci anggaran itu diperuntukkan, yakni sekitar Rp500 juta untuk beasiswa calon dosen, dan Rp1,5 miliar untuk Detail Engineering Design (DED) gedung Fakultas Kedokteran UMRAH.
"Pemprov bersama-sama dengan Rektor UMRAH juga akan meminta dukungan anggaran dari pusat, atau bisa dengan dana CSR untuk menambah beasiswa mahasiswa kedokteran," kata Gubernur Ansar di Tanjungpinang, Senin.
Kuliah Fakultas Kedokteran di kampus UMRAH resmi berjalan mulai, Senin (4/9). Sehari sebelumnya, Minggu (3/9), Gubernur Ansar juga memberikan kuliah umum kepada para calon mahasiswa kedokteran di Auditorium Kampus UMRAH, Pulau Dompak, Tanjungpinang.
Ansar berharap keberadaan fakultas itu diharapkan dapat membantu memenuhi ketersediaan dokter di Kepri yang saat ini masih terbatas.
Ia menyatakan, saat ini di Kepri terdapat 93 puskesmas dan 36 rumah sakit, termasuk rumah sakit milik pemerintah.
Dengan kondisi geografis Kepri yang memiliki banyak pulau di daerah terluar, pemenuhan kebutuhan dokter untuk masyarakat masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diprioritaskan.
"Kita mengapresiasi kerja keras UMRAH untuk membuka fakultas kedokteran ini, guma menutupi kekurangan dokter di pelosok Kepri," ujar Gubernur Ansar.
Sementara, Rektor UMRAH, Agung Dhamar Syakti, menyampaikan fakultas kedokteran UMRAH tahun ini menerima 40 mahasiswa baru dengan pendampingan dari Universitas Sriwijaya.
Pada 2023, ada delapan fakultas kedokteran baru di Pulau Jawa dan enam di luar Pulau Jawa yang dibuka dan mulai menerima mahasiswa baru.
Ia mengungkapkan dari 142 program studi kedokteran yang diusulkan di tahun ini, yang diizinkan hanya 15 dan UMRAH termasuk tiga PTN pertama yang diizinkan oleh Kemdikbudristek.
"Alhamdulillah kita termasuk yang pertama diizinkan, namun sesuai dengan amanat agar FK baru yang dibuka, khususnya di PTN memiliki kekhasan sesuai dengan mandat utama dan kekuatan/kekhasan PTN tersebut," ujar Agung Dhamar Syakti.
Dia menyampaikan fakultas kedokteran UMRAH akan memfokuskan pembelajaran kedokteran untuk menghasilkan SDM dokter yang berkualifikasi sesuai dengan sosio-kultural masyarakat Kepri yang berbasis kemaritiman.
"Guna menjamin pemenuhan kebutuhan dokter, perlu sinergi sistem pendidikan dan pelayanan kesehatan secara terpadu antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan rumah sakit sebagai wahana pendidikan sekaligus pusat pelayanan kesehatan," katanya.
Komentar