BPJS Kesehatan Tanjungpinang sebut tiga penyakit dengan klaim biaya terbesar

id BPJS Kesehatan,Tanjungpinang,penyakit kronis,kepri

BPJS Kesehatan Tanjungpinang sebut tiga penyakit dengan klaim biaya terbesar

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Tanjungpinang, Fauzi Lukman Nurdiansyah. (Ogen)

Tanjungpinang (ANTARA) - BPJS Kesehatan Cabang Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), menyebutkan ada tiga jenis penyakit dengan klaim biaya terbesar di daerah tersebut, yaitu jantung, kanker dan gagal ginjal.

"Kasus ini hampir sama terjadi di semua daerah di Indonesia," kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Tanjungpinang Fauzi Lukman Nurdiansyah di Tanjungpinang, Selasa.

Fauzi tidak memerinci anggaran yang dihabiskan, khususnya BPJS Kesehatan Cabang Tanjungpinang untuk membiayai ketiga jenis penyakit tersebut.

Baca juga:
Pemkot Tanjungpinang gelar Gerakan Pangan Murah
Pj. wali kota minta ASN patuhi larangan "like" medsos peserta Pemilu 2024


Namun, secara nasional pada tahun 2022, kata dia, penyakit jantung menelan biaya BPJS Kesehatan terbesar, yaitu sekitar Rp12 miliar untuk 15,4 juta kasus, disusul kanker sekitar Rp4,5 miliar untuk 3,1 juta kasus, dan gagal ginjal sekitar Rp2 miliar untuk 1,3 juta kasus.

Ia mencontohkan untuk biaya pemasangan ring pasien jantung, menyedot biaya mencapai ratusan juta rupiah.

Sedangkan cuci darah pasien gagal ginjal, membutuhkan biaya sekitar Rp1 juta untuk sekali perawatan, dimana dalam sebulan minimal delapan kali perawatan.

Demikian pula dengan kemoterapi pasien kanker yang mencapai belasan juta rupiah.

"Ini semua biayanya ditanggung BPJS Kesehatan. Untuk pengobatan ketiga jenis penyakit ini, bisa dilakukan di RSUP Raja Ahmad Thabib Kepri di Tanjungpinang," ujar Fauzi.

Oleh karena itu, lanjut Fauzi, BPJS Kesehatan terus menggalakkan upaya promotif preventif kepada masyarakat guna mengendalikan angka penyakit kronis. Misalnya, menerapkan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.

Masyarakat, terutama peserta JKN-KIS dapat memanfaatkan layanan skrining riwayat kesehatan melalui aplikasi Mobil JKN untuk mengetahui potensi risiko penyakit yang dimilikinya.

Baca juga:
BPJS Kesehatan Tanjungpinang ingin semua rumah sakit terapkan antrean online
Pagoda Sata-Sahasra pertegas keberagaman di Tanjungpinang


"Kalau memang berisiko sedang atau tinggi terkena penyakit kronis, sebaiknya langsung ke dokter untuk konsultasi kesehatan," ungkapnya.

Fauzi menambahkan masyarakat agar mendaftarkan diri menjadi peserta BPJS Kesehatan jauh-jauh hari, maupun menjaga keaktifan peserta bagi yang sudah terdaftar BPJS Kesehatan, sehingga jika sewaktu-waktu mengalami indikasi medis, bisa langsung dilindungi oleh BPJS Kesehatan.

"Jangan tunggu sakit, baru mau daftar BPJS Kesehatan. Daftarlah di kala sehat, itu lebih baik dan bijak," kata Fauzi.

Baca juga:
Pemkot Batam bentuk tim percepatan dan perluasan digitalisasi daerah
Dinsos Batam anggarkan Rp159 juta atasi kemiskinan ekstrem
Polisi gagalkan sebanyak 46 kg peredaran sabu selama September di Batam

 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE