Ankara (ANTARA) - Kapal penjaga pantai China menembakkan meriam air ke dua kapal Filipina pada Selasa (30/4) dekat perairan dangkal yang disengketakan di Laut China Selatan, sehingga menyebabkan kerusakan pada kedua kapal Filipina.
Beijing mengatakan kapal-kapal itu “menyusup secara ilegal” di perairan Huangyan Dao, yang juga dikenal sebagai Scarborough Shoal.
China dan Filipina mempunyai klaim yang bertentangan atas Second Thomas Shoal – juga dikenal sebagai Ayungin Shoal, Bai Co May dan Ren'ai Jiao – yang merupakan terumbu karang terendam di Kepulauan Spratly di Laut China Selatan.
Beijing mengklaim wilayah maritim yang luas di Laut China Selatan berdasarkan apa yang disebut sembilan garis putus-putus, yang menurut Pengadilan Arbitrase Permanen yang berbasis di Den Haag pada 2016 tidak memiliki dasar hukum berdasarkan aturan internasional.
Namun, China mengatakan keputusan tersebut tidak sah dan telah melakukan negosiasi dengan ASEAN sejak 2002 mengenai kode etik di laut yang disengketakan.
Seorang pensiunan kolonel senior Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), Zhou Bo, mengatakan kepada harian South China Morning Post pekan ini bahwa Beijing “tidak pernah menggunakan kekerasan terhadap Filipina.”
“Ya, penjaga pantai China menggunakan meriam air untuk menghalau penjaga pantai Filipina, tapi menurut saya itu adalah pencegahan, bukan penggunaan kekuatan,” katanya.
Sementara itu, Satuan Tugas Nasional Laut Filipina Barat menyatakan kapal-kapal China “melecehkan, memblokir, menembakkan meriam air, dan menabrak kapal” milik Penjaga Pantai Filipina (PCG) dan Biro Perikanan dan Sumber Daya Perairan yang sedang dalam perjalanan ke Scarborough Shoal, yang oleh Filipina disebut sebagai Panatag Shoal atau Bajo de Masinloc,
Manila menyebut Laut China Selatan sebagai Laut Filipina Barat.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: China gunakan meriam air usir kapal Filipina di perairan sengketa
Berita Terkait
Mabes Polri asistensi penyelidikan kasus polisi tembak polisi di Sumbar
Jumat, 22 November 2024 17:24 Wib
Habiburokhman duga kasus polisi tembak polisi di Sumbar terkait tambang ilegal
Jumat, 22 November 2024 14:46 Wib
Komisi III DPR RI minta Polri tindak tegas Kabag Ops Polres Solok Selatan
Jumat, 22 November 2024 14:17 Wib
Penembakan di Polres Solok Selatan, Komisi III akan ke Sumbar
Jumat, 22 November 2024 13:19 Wib
Petugas amankan WNA Tiongkok terdampar di perairan Bintan
Jumat, 22 November 2024 6:35 Wib
KPU Natuna distribusikan logistik ke pulau terdepan Indonesia
Kamis, 21 November 2024 13:10 Wib
Bakamla bantu kapal Malaysia rusak kemudi di Laut Natuna Utara
Kamis, 21 November 2024 12:23 Wib
Hakim pertimbangkan Tom Lembong hadiri sidang praperadilan secara daring
Rabu, 20 November 2024 13:18 Wib
Komentar