Lubuk Basung,- (ANTARA) -
Ratusan warga di Desa Bukit Batabuah Kabupaten Agam, Sumatera Barat yang terdampak banjir lahar dingin Gunung Marapi diungsikan sementara ke lokasi yang dinilai relatif lebih aman pada Ahad.
"Ada ratusan warga kami yang diungsikan di lokasi sekolah dasar di jarak yang aman. Logistik berupa makanan, selimut dan kebutuhan harian sangat diperlukan," kata Kepala Desa Bukit Batabuah, Kabupaten Agam Firdaus, Ahad.
Ia menyebutkan ratusan rumah rusak dan puluhan hanyut terbawa arus akibat meluapnya aliran sungai yang berhulu langsung ke Gunung Marapi itu.
Menurutnya, hingga Minggu (12/5) pukul 11.00 WIB, data sementara sebanyak delapan warga khusus Bukit Batabuah meninggal dunia akibat bencana itu.
"Dari delapan itu, sudah ada beberapa yang dikuburkan oleh warga langsung hari ini. Proses pencarian warga hilang juga masih dilakukan serta evakuasi," kata dia.
Selain rumah, kerugian lainnya adalah sawah dan ladang warga yang rusak total dihantam aliran air banjir bandang.
Dari kondisi terkini di Bukit Batabuah, proses evakuasi dan pembersihan lahan terhenti karena adanya informasi banjir susulan dari puncak Gunung Marapi.
"Seluruh warga di titik lokasi kejadian diminta keluar. Area ini dikosongkan sementara karena curah hujan tinggi di puncak gunung. Kami tidak ingin mengambil resiko," kata Firdaus.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban banjir bandang yang melanda Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) kembali bertambah satu orang sehingga total menjadi sebanyak 15 orang korban.
"Siang ini total dilaporkan ada 11 orang meninggal dunia di wilayah Kecamatan Canduang dan 4 orang di Kecamatan Sungai Pua semua sudah dievakuasi," Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Ahad.
Baca juga: PVMBG beri penjelasan penyebab banjir lahar dingin dari erupsi Gunung Marapi
Menurut dia, petugas gabungan yang dikoordinasikan oleh BPBD Kabupaten Agam masih melakukan upaya-upaya penanganan darurat bencana, sehingga belum semua korban teridentifikasi atau bahkan bisa kembali bertambah.
Laporan sementara yang diterima Pusdalops BNPB siang ini, baru empat orang korban meninggal yang data dirinya berhasil diidentifikasi dan telah dikoordinasikan dengan pihak keluarga di Nagari Bukik Batabuah, Canduang, sedangkan sisa korban meninggal lainnya masih dalam proses.
Abdul menambahkan, saat ini petugas juga sedang melakukan penanganan medis darurat terhadap tujuh orang warga di Kecamatan Canduang yang mengalami luka-luka pada tubuhnya akibat terkena material yang terbawa banjir.
"Untuk Kecamatan Sungai Pua, dari empat baru tiga orang korban meninggal yang telah teridentifikasi. Untuk semua korban luka sudah dilarikan ke rumah sakit," ujarnya.
Baca juga: Jalan Padang-Bukittinggi via Padang Pariaman terputus
Komentar