Badan Karantina soroti potensi hilirisasi produk unggulan Kepri untuk ekspor

id kepri batam,ekspor kelapa,barantin,badan karantina

Badan Karantina soroti potensi hilirisasi produk unggulan Kepri untuk ekspor

Kepala Badan Karantina RI Sahat M Panggabean (kanan) dan Wakil Gubernur Nyanyang Haris Pratamura (kiri) pada acara pelepasan ekspor kelapa di Tanjungriau, Kota Batam, Kepri (28/6/2025). (ANTARA/Amandine Nadja)

Batam (ANTARA) - Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin) Sahat M Panggabean menyoroti pentingnya hilirisasi produk unggulan Kepulauan Riau (Kepri) guna mendorong peningkatan nilai tambah dalam komoditas ekspor.

Dalam kunjungannya ke Batam, Sahat menyampaikan bahwa Kepri memiliki potensi besar, tidak hanya pada komoditas kelapa, tetapi juga produk perikanan dan sarang burung walet.

“Kepri ini punya banyak potensi. Selain kelapa, ada ikan dan sarang burung walet yang volumenya cukup signifikan. Semuanya harus diarahkan ke hilirisasi. Jangan lagi kita ekspor dalam bentuk mentah. Kalau bisa, olah dulu menjadi produk jadi atau setengah jadi sebelum dikirim,” ujar Sahat di Batam, Sabtu.

Ia menekankan bahwa hilirisasi bukan sekadar menambah nilai ekonomi, tetapi juga membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.

“Kelapa misalnya, bisa jadi santan, air kelapa, daging kelapa, hingga serabutnya. Semua punya pasar, baik di Eropa, China, Amerika hingga kawasan ASEAN (Association of South East Asian Nations). Ini harus kita manfaatkan,” kata dia.

Menurut dia, tugas utama Barantin adalah memastikan produk yang diekspor telah memenuhi syarat teknis dari negara tujuan.

“Kami pastikan produk yang dikirim sudah sesuai standar. Nilai ekonominya biar nanti dihitung Bea Cukai, tapi yang penting dulu produknya harus bisa diterima di pasar global,” tambahnya.

Wakil Gubernur Kepri Nyanyang Haris Pratamura mendukung penuh langkah Barantin dalam mendorong hilirisasi dan ekspor komoditas.

Ia menyebut sinergi antara instansi pusat dan daerah sangat penting untuk memperkuat ketahanan pangan dan mendongkrak ekonomi daerah.

“Kami di Pemprov Kepri menyambut baik dorongan pemerintah pusat. Kita terus dorong petani dan pelaku usaha untuk tidak hanya menjual bahan baku, tapi mengolahnya. Hilirisasi seperti pengolahan kelapa jadi selai srikaya, misalnya, sangat diminati pasar luar negeri,” ujar Nyanyang.

Ia menambahkan bahwa Pemprov Kepri pun terus membuka peluang pasar internasional, utamanya ke negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia yang ia sebut masih terus meminta tambahan pasokan dari Kepri.

Pewarta :
Editor: Yuniati Jannatun Naim
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE