Batam (ANTARA) - Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Polda Kepri) menggelar Operasi Keselamatan Seligi 2025 dalam rangka menciptakan budaya tertib berlalu lintas, meningkatkan kualitas keselamatan hingga menurunkan jumlah kecelakaan serta fatalitas korban kecelakaan lalu lintas.
“Operasi Keselamatan Seligi 2025 dilaksanakan serentak seluruh polda dan jajaran selama 14 hari terhitung dari tanggal 10 sampai 23 Februari 2025,” kata Inspektur Pengawasan Daerah (Irwasda) Polda Kepri Kombes Pol. Tri Satya Tama dalam arahan Apel Gelar Pasukan Operasi Keselamatan Seligi 2025 di Makopolda Kepri, Kota Batam, Senin.
Perwira menengah Polri itu menerangkan Operasi Keselamatan Seligi 2025 ini juga bertujuan untuk cipta kondisi keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas (kamseltibcarlantas) menjelang Idul Fitri 1446 Hijriah/2025.
Operasi ini serentak dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia dengan sandi Operasi Keselamatan 2025, sedangkan di Polda Kepri menggunakan sandi Operasi Keselamatan Seligi 2025.
Berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, diharapkan seluruh personel Polda Kepri didukung pemangku kepentingan terkait dapat mewujudkan kamseltibcarlantas di wilayah Kepri.
Sebagai bahan evaluasi, kata dia, pada pelaksanaan Operasi Keselamatan Seligi 2024, jumlah kendaraan yang terjaring operasi karena melanggar lalu lintas sebanyak 6.728 pelanggar.
“Angka ini mengalami kenaikan 45 persen, atau 2.083 dibandingkan Operasi Keselamatan Seligi 2023, yakni sebanyak 4.645 pelanggaran,” katanya.
Sementara itu, selama operasi tersebut angka kecelakaan lalu lintas mengalami penurunan. Pada tahun 2024 tercatat 37 kejadian, turun sebesar 5 persen dibandingkan tahun 2023 sebanyak 39 kecelakaan.
"Demikian pula dengan korban yang ditimbulkan akibat kecelakaan selama Operasi Keselamatan 2024 juga turun. Korban meninggal dunia 3 jiwa, di tahun 2023 juga tiga jiwa. Korban luka berat sebanyak 13 orang, begitu juga di 2023 sebanyak 15 orang. Sedangkan luka ringan di tahun 2024 sebanyak 46 orang, juga turun 23 persen dibandingkan tahun 2023 sebanyak 60 orang. Data jumlah kerugian materi dalam kecelakaan lalu lintas yang terjadi selama Operasi Keselamatan Seligi 2024 sebesar Rp64,4 juta mengalami penurunan 13 persen atau Rp9,9 juta, dibandingkan tahun 2023, yakni sebesar Rp74,3 juta,” kata Tri.
Operasi Keselamatan Seligi 2025 ini, kata dia, mengedepankan upaya preventif, preemtif dan penegakan hukum dengan sasaran orang (seluruh pengguna jalan), kendaraan (kelaikan jalan), jalan (sarana dan prasaran lalu lintas) dan lingkungan (objek wisata).
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Kepri Kombes Pol. Tri Yulianto menambahkan, Operasi Keselamatan Seligi 2025 melibatkan 395 personel kepolisian, didukung oleh TNI, Dinas Perhubungan dan pemangku kepentingan lainnya.
Tri menekankan permasalahan kecelakaan lalu lintas yang menjadi pekerjaan rumah untuk dapat ditekan dengan meningkatkan budaya tertib berlalu lintas di masyarakat Kepri.
Berdasarkan data IRSMS Polri, angka kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polda Kepri sepanjang 2024 mengalami peningkatan sekitar 18 persen, yakni 1.446 kejadian, dibandingkan tahun 2023 sebanyak 1.223 kejadian.
“Terbanyak korban kecelakaan lalu lintas ini rentang usia 15 sampai dengan 19 tahun, ini artinya anak-anak kita menjadi korban terlibat kecelakaan lalu lintas,” kata Tri.
Komentar