Jakarta (ANTARA) - PT Aneka Tambang Tbk (Antam) berencana mengembangkan bisnis usaha baru di sektor produksi dan penjualan perhiasan guna memperluas jangkauan konsumen dan meningkatkan layanan.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Antam,Arianto S Rudjito, dalam konferensi pers, di Jakarta, Jumat, menjelaskan bahwa lini bisnis perhiasan ini bersifat komplementer dan bertujuan untuk memperkuat segmen utama perusahaan, yaitu emas batangan.
Namun demikian, ia menambahkan bahwa segmen emas batangan akan tetap menjadi strategi utama perusahaan ke depannya.
“Dengan segmen perhiasan ini, maksud kami adalah untuk mencapai segmen konsumen yang baru. Dan mungkin juga akan membuka market terhadap segmen emas batangan juga,” ujar Arianto.
Penambahan bisnis usaha baru perhiasan ini, sebelumnya telah dipublikasikan Antam melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (7/5).
Manajemen Antam memproyeksikan bahwa dengan adanya penambahan kegiatan usaha baru ini, maka perusahaan berpotensi memperoleh tambahan penjualan senilai Rp571 miliar dan laba bersih Rp41,96 miliar pada 2025.
Kemudian pada 2029, Antam berpeluang memperoleh penjualan Rp1 triliun dan laba bersih Rp78,28 miliar dari penambahan kegiatan usaha tersebut.
Antam akan meminta persetujuan dari para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 12 Juni 2025 terkait penambahan bisnis usaha tersebut.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, Antam membukukan laba bersih Rp2,33 triliun pada kuartal I tahun 2025, melonjak lebih dari 10 kali lipat dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp210,59 miliar.
Komoditas emas masih menjadi kontributor utama pendapatan Antam, dengan nilai penjualan mencapai Rp21,61 triliun atau naik sekitar 182 persen dibandingkan kuartal pertama tahun lalu.
Volume penjualan emas juga meningkat signifikan sebesar 93 persen menjadi 13,7 ton.
Dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, Direktur Utama PT Antam Tbk Nicolas D. Kanter mengatakan pencapaian ini jauh melampaui laba bersih pada periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp210,59 miliar.
Kinerja positif ini juga tercermin pada peningkatan signifikan Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) sebesar 519 persen menjadi Rp3,26 triliun dari periode yang sama tahun 2024 yang sebesar Rp527,61 miliar.
"Kami terus mengedepankan excellence operation (operasi yang sangat bagus) dan penerapan good mining practices (praktik kerja pertambangan yang baik) sehingga dapat mengoptimalkan kinerja perusahaan Antam,” ujar Nicolas.
“Antam juga terus melakukan strategi pemasaran yang inovatif, efisiensi biaya yang solid serta menjaga struktur cash cost yang kompetitif,” katanya lagi.
Selain laba bersih, Antam juga mencatatkan kenaikan laba kotor lebih dari 13 kali lipat menjadi Rp3,64 triliun. Laba usaha perusahaan juga berbalik positif menjadi Rp2,69 triliun, setelah sebelumnya mencatatkan rugi sebesar Rp491,19 miliar pada kuartal pertama tahun lalu.
Laba bersih per saham dasar (EPS) Antam juga ikut melonjak tajam sebesar 794 persen menjadi Rp88,69. Kinerja positif ini juga diikuti dengan peningkatan total aset sebesar 17 persen menjadi Rp48,30 triliun dan kenaikan ekuitas sebesar 10 persen menjadi Rp34,62 triliun.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Antam merambah bisnis perhiasan perluas jangkauan konsumen
Komentar