Ekspor listrik ke Singapura, Polda Kepri pastikan keamanan

id Ekspor listri,Singapura, polda kepri, kapolda kepri, kepri

Ekspor listrik ke Singapura, Polda Kepri pastikan keamanan

Kapolda Kepri Irjen Pol. Asep Safrudin memberikan keterangan kepada wartawan di Batam, Senin (16/6/2025). ANTARA/Laily Rahmawat

Batam (ANTARA) - Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Polda Kepri) mendukung kerja sama Pemerintah Indonesia dengan Singapura terkait ekspor listrik dengan memastikan keamanan di wilayah provinsi setempat tetap terjaga.

Kapolda Kepri Irjen Pol. Asep Safrudin di Batam, Senin, mengatakan kerja sama ekspor listrik ini menunjukkan peran strategis Kepri.

“Sebelum ada kerja sama ini, diketahui bersama wilayah Kepri sangat strategis. Kenapa? Karena berada di wilayah perbatasan negara-negara seperti Malaysia, Singapura dan negara lainnya,” kata Asep.

Jenderal polisi bintang dua itu menyebut, letak Kepri yang strategis itulah yang menjadi fokus utama Polda Kepri menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah tersebut.

“Karena berada di wilayah perbatasan negara-negara ini otomatis karena letak strategis, faktor keamanan menjadi prioritas utama yang harus kami wujudkan,” katanya.

Baca juga: Cuaca Kepri diprakirakan masih berawan hari ini

Namun, kata dia, luas wilayah Kepri yang 96 persen adalah wilayah perairan dan hanya empat persen daratan membutuhkan sinergitas antarinstansi pemerintah dalam mewujudkan kamtibmas yang kondusif.

"Makanya sinergitas itu perlu dibangun oleh seluruh stakeholder, kami kepolisian teman-teman dari TNI, pemerintah daerah dan masyarakat harus bahu membahu membangun itu, supaya program pemerintah berjalan dengan baik,” ujarnya.

Menurut perwira tinggi Polri itu, banyaknya tantangan yang dihadapi dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah Kepri dengan segala keterbatasan yang dimiliki baik sumber daya manusia, sarana-prasarana bukan persoalan tetapi harus dihadapi lewat kolaborasi, koordinasi dan kerja sama.

“Enggak mungkin kalau tak ada tantangan. Kami kerja sama karena banyak tantangan itu harus kuat dan harus kerja sama lebih solid lagi harus aktif harus bahu membahu, supaya keamanan itu terwujud, kolaborasi, koordinasi dan kerja sama,” kata Asep.

Baca juga: Amsakar lantik 23 pejabat tingkat II lingkungan BP Batam

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menandatangani nota kesepahaman terkait ekspor listrik bersih ke Singapura dengan kapasitas sebesar 3,4 gigatwatt (GW) hingga 2035, pada Jumat (13/6).

Kesepakatan ekspor listrik bersih ke Singapura tercapai setelah melalui negosiasi yang alot, sebab Menteri ESDM berulang kali menyampaikan keberatannya apabila Indonesia hanya mengekspor listrik bersih ke Singapura dan tidak memperoleh timbal balik dari negara tetangga tersebut.

Kini, disepakati pula pengembangan zona industri berkelanjutan yang direncanakan berlokasi di Kepulauan Riau, tepatnya di Bintan, Batam dan Karimun.

Secara terpisah, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartart bersama dengan Deputy Prime Minister (DPM) and Minister for Trade and Industry Singapore Gan Kim Yong memimpin rapat The New 15th Indonesia-Singapore Six Bilateral Economic Working Groups Minister Meeting (6GW MM) untuk mengevaluasi perkembangan kerja sama di enam sektor strategis.

Keenam sektor tersebut meliputi (1) working group (WG) Batam, Bintan Karimun (BBK); (2) WG Investasi; (3) WG Ketenagakerjaan; (4) WG Transportasi; (5) WG Agribisnis dan WG Pariwisata.

Baca juga:
Polres Natuna beri 700 paket sembako kepada warga sambut hari bhayangkara

Dinkes Batam siaga melayani jamaah haji saat tiba di tanah air

Pewarta :
Editor: Yuniati Jannatun Naim
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE
notification icon
Dapatkan Berita Terkini khusus untuk anda dengan mengaktifkan notifikasi Antaranews.com