BI Kepri soroti potensi UMKM yang angkat budaya Melayu jadi daya tarik

id kepri batam,bincang bareng media,bi kepri,diskop ukm

BI Kepri soroti potensi UMKM yang angkat budaya Melayu jadi daya tarik

Kepala KPw BI Kepri Rony Widijarto (kiri) dan Kepala Diskop UKM Pemprov Kepri Riki Rionaldi (kanan) pada acara Bincang Bareng Media di Batam, Kepri, Jumat (15/8/2025). (ANTARA/Amandine Nadja)

Batam (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kepulauan Riau (KPw BI Kepri) menyoroti potensi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk mengangkat budaya Melayu jadi ciri khas yang mampu meningkatkan daya saing produk di pasar ekspor.

Kepala BI Kepri Rony Widijarto di Batam, Jumat, mengatakan mereka mendorong UMKM untuk memproduksi produk yang mengangkat kearifan lokal dan budaya Melayu untuk memiliki nilai tambah yang unik.

“UMKM di Kepri itu ada yang kelas menengah dan ada yang kelas atas, yang artinya mereka menggarap pasar dengan produk 'custom' dengan keunikan yang khas. Ini upaya penting yang kami mulai dari wastra, motif, dan unsur budaya Melayu yang punya warisan historis kuat,” katanya.

Langkah tersebut dinilai dapat menjangkau pasar kelas atas dan memperluas peluang ekspor.

“Kita harus menjaga dan mengembangkannya, karena budaya Melayu ini tidak hanya dikenal di Indonesia, tetapi juga di Malaysia dan Singapura,” ujar dia.

Terkait kredit UMKM Batam, Kepala KPw itu juga menyoroti pertumbuhan yang baik.

“Pertumbuhan kredit UMKM di Kepri menunjuk ke angka yang baik dan jauh tumbuh daripada angka nasional. Artinya UMKM Kepri aktif dan geliat dalam mulai dan mengembangkan usaha,” katanya.

Berdasarkan data BI Kepri, kredit daerah pada Juni 2025 tumbuh 17,23 persen, jauh di atas rata-rata nasional yang sebesar 2,18 persen.

“Dan juga rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) terjaga di angka 3,27 persen atau di bawah ambang batas 5 persen. Angka nasional di 4,4 persen. Artinya Kepri juga memiliki UMKM yang disiplin untuk membayar angsuran kredit dibandingkan dengan angka nasional,” katanya.

Rony juga menegaskan komitmen BI Kepri untuk menyukseskan ajang Gebyar Melayu Pesisir (GMP) pada 21-24 Agustus 2025 di One Batam Mall, sebagai sarana promosi UMKM ke pasar ekspor.

“Di sini kami tunjukkan 81 UMKM unggulan yang berorientasi ekspor dan memiliki daya tarik unik yang mengangkat budaya Melayu, dan juga akan ada business matching untuk para UMKM,” katanya.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM (Diskop) Kepri Riki Rionaldi mengatakan mereka berkoordinasi dengan BI Kepri untuk membangun UMKM berbasis kearifan lokal dan budaya Melayu.

Saat ini mereka sedang menyusun rancangan peraturan gubernur tentang hilirisasi produk UMKM berbasis potensi laut Kepri untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

“Kearifan lokal dan budaya Melayu adalah kekuatan yang tidak mudah ditandingi daerah lain, bahkan di dunia. Dengan hilirisasi produk UMKM, kita ingin potensi ini memberi manfaat maksimal bagi masyarakat,” kata Riki.


Pewarta :
Editor: Yuniati Jannatun Naim
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE