CTE Bangun Rig Pengeboran Darat Ketiga

id CTE,Rig,pertamina,batam,citra,tubindo,Pengeboran,Darat

Batam (Antara Kepri) - PT Citra Tubindo Engineering (CTE) di Batam, Kepulauan Riau, mulai membangun rig pengeboran minyak darat DS-10 setelah pada 2011-2012 menyelesaikan DS-8 dan DS-9 untuk pemesan yang sama yaitu PT Pertamina Drilling Service Indonesia (PDSI).

Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) Muhammad Husen ketika menghadiri peresmian pembangunan DS-10 di Kawasan Industri Kabil, Batam, Senin, produk perintisan CTE strategis sebab hanya dengan "drilling rig" (rig pengeboran) cadangan minyak dari perut bumi dapat dimanfaatkan.

CTE sampai sekarang merupakan industri satu-satunya di Indonesia yang memproduksi rig pengeboran migas. "Vietnam 20 tahun lalu sudah membangun industri 'drilling rig', sedangkan kita baru sekarang," kata Husen.

Ia berharap CTE setelah pada dua tahun lalu berhasil dengan DS-8, DS-9, dan kini membangun DS-10 dapat terus berkembang sekaligus mendukung Pertamina mencapai target produksi minyak 2,2 juta barel per hari mulai 2025.

CTE adalah anak perusahaan PT Citra Tubindo Tbk. Dua "drilling rig" CTE Discovery-10 atau DS-8 dan DS-9, masing-masing berkekuatan 1500 HP, sudah dioperasikan untuk mengebor ladang minyak bumi Pertamina dan ExxonMobil di Banyuurip, Cepu, Jawa Timur.

Dirut Citra Tubindo Kris Wiluan mengatakan, "drilling rig" produk CTE berkelas dunia sebab telah mendapatkan sertifikasi API 4 dari American Petroleum Institute, dan lulus dari kualifikasi ExxonMobil yang prosesnya ketat.

Ia mengemukakan "drilling Rig" DS-8 terbukti mampu melakukan pengeboran dengan standar internasional, bahkan kinerjanya melebih ekspektasi ExxonMobil atau lebih singkat hampir satu bulan dari jadwal, sedangkan DS-9 hampir tiga bulan lebih awal dari jadwal, katanya.

Menurut Kris, kinerja Drilling Rig DS-10 dengan 1500 horse power (HP) dirancang melebihi spesifikasinya yaitu akan sama dengan "drilling rig" 2000 HP, sedangkan harganya 10 persen lebih murah daripada produk impor.

Selain berharap mendapatkan kesempatan membangun "drilling rig" darat untuk keperluan Pertamina, Kris mengemukakan bahwa CTE akan menjajaki pembangunan "jack up" rig lepas pantai untuk mengurangi ketergantungan pada impor alat-alat strategis pengeboran migas Indonesia.

Direktur CTE Iwan Prasetya mengatakan DS-10 1500 HP bernilai 26 juta dolar AS atau sekitar Rp310 miliar, dan jangka waktu penyelesaianya antara 8 hingga 12 bulan.

Proses fabrikasinya oleh tenaga kerja Indonesia di CTE, sedangkan desainnya dari Lee C Moore, Amerika Serikat. Peralatan utama DS-10 seperti pompa, genset dan sistem kontrolnya menggunakan produk Negeri Paman Sam. (Antara)

Editor: Jo Seng Bie
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE