Batam (Antara Kepri) - Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam tidak menjamin keamanan pangan dan kehalalan paha ayam impor asal Amerika yang banyak ditemukan di kota itu karena tidak masuk melalui jalur resmi karantina.
"Kami tidak bisa menjamin kesehatan penyakitnya, kesehatan pangan dan kehalalannya," kata Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam Arinaung Siregar di Batam, Jumat.
Ia memastikan Balai Karantina Batam tidak pernah menangani impor ayam asal Amerika. Padahal seharusnya ketika masuk di pelabuhan resmi, harus ada pemeriksaan oleh karantina untuk memastikan kondisinya.
"Berarti pemasukan ayam Amerika itu tidak memenuhi peryaratan karantina," kata dia.
Seharusnya setiap tumbuhan dan hewan (termasuk yang sudah siap dikonsumsi) yang masuk ke Batam harus melalui pemeriksaan, di mulai dari laporan pengimpor kepada Balai Karantina.
Di Balai Karantina, ayam potong impor itu dites kesehatan, keamanan pangan dan kehalalannya.
Melalui sejumlah tes laboratorium Balai Karantina memastikan tumbuhan dan atau hewan itu aman masuk ke Indonesia.
Sementara untuk memastikan kehalalannya, Balai Karantina akan mengecek melalui sertifikat halal yang dikeluarkan instansi berwenang dari negara pengimpor.
"Kami melakukan pemeriksaan dokumen, sertifikat halal yang diakui MUI di daerah asal, baru pemeriksaan kesehatan, keamanan pangan, residu, kehalalannya," kata dia.
Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia Kota Batam memperingatkan warga atas peredaran paha ayam impor dari Amerika yang masuk tanpa sertifikat halal MUI dan dikhawatirkan mengandung bahan berbahaya.
Menurut Khaeruddin, dalam izin impor yang diterima MUI, karkas atau bagian-bagian tertentu dari unggas hanya untuk pangan buaya dan babi. Bukan untuk dikonsumsi manusia.
Namun, dalam pengurusan sertifikasi halal, MUI menemukan belasan jasa katering yang menggunakan paha ayam impor itu sebagai bahan olahan pangan.
Sementara Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Kehutanan Kota Batam Suhartini memastikan seluruh ayam impor yang beredar di Batam adalah ilegal.
"Itu ilegal, karena Kementerian Pertanian tidak mengeluarkan rekomendasi izin impor ayam," kata dia. (Antara)
Editor: Rusdianto
Komentar