Batam (Antara Kepri) - Badan Pengusahaan Batam mencatat periode Januari-April 2014 nilai investasi asing serta gabungan di Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Batam mencapai 172,2 juta dolar AS dari 45 perusahaan baru.
"Hingga empat bulan pertama, realisasi sudah hampir 50 persen dari target investasi baru pada tahun 2014 sebesar 350 juta dolar AS," kata Kasubdit Humas dan Publikasi BP Batam Ilham Eka Hartawan di Batam, Senin.
Pada Januari terdapat 13 perusahaan baru dengan total nilai investasi sebesar 23,6 juta dolar AS. Selanjutnya Februari 9 perusahaan baru dengan total nilai investasi sebesar 20,2 juta dolar AS.
Negara yang merealisasikan investasi pada Januari dan Februari berasal dari Singapura, Malaysia, Italia, Inggris, Australia, Hongkong, Tiongkok, India, Selandia Baru, dan Jepang.
Kemudian pada Maret 2014 terdapat 13 perusahaan baru dengan total nilai investasinya sebesar 111,6 juta dolar AS.
Sementara pada April terdapat sebanyak 10 perusahaan asing serta gabungan dengan pengusaha dalam negeri merealisasikan investasi baru di kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas Batam pada April sebesar 16,781 juta dolar Amerika Serikat (AS).
Investasi tersebut berasal dari gabungan perusahaan Singapura dan Indonesia, Malaysia, Amerika, dan Inggris dalam bidang ekspor impor, perkapalan, dan tekstil.
Ia mengatakan dari negara-negara yang berinvestasi masih didominasi kawasan Asia yang memiliki pertumbuhan ekonomi relatif lebih tinggi dibanding kawasan Eropa atau Amerika.
"Sesuai target, kawasan Asia memang diharapkan akan banyak berinvestasi di Batam. Meski kami juga melalukan promosi pada pengusahan-pengusaha Amerika dan Eropa," kata dia.
Dengan hasil tersebut, kata dia, BP Batam sangat optimis target investasi baru sebesar 350 juta dolar AS pada 2014 akan tercapai.
"Bila suasana Batam tetap kondusif maka kami optimis target tercapai. Pertimbangan utama investor menanamkan modal ialah keamanan," kata Ilham.
Sementara itu, Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas BP Batam Dwi Djoko Wiwoho sebelumnya mengatakan Batam sangat siap penghadapi pasar bebas pada tahun 2015.
"Sejak diterapkan sebagai kawasan perdagangan bebas pada tahun 2009, sebenarnya Batam sudah menerapkan sistem pasar bebas. Buktinya tetap mampu bersaing dan menjadi kawasan investasi utama Asia Pasifik," kata dia. (Antara)
Editor: Rusdianto
Komentar