Batam (Antara Kepri) - Badan Komunikasi dan Informatika Batam, Kepulauan Riau, menilai kota itu memerlukan sekira 400 CCTV untuk memantau arus lalu lintas dan kegiatan masyarakat di tempat umum.
"Berdasarkan kajian tahun 2010, idealnya Batam memiliki sekira 380 CCTV di tempat umum, tentunya sekarang sudah bertambah," kata Kepala Badan Kominfo Batam Salim Naim di Batam, Kamis.
Pemerintah Kota dan aparat kepolisian sepakat untuk memasang CCTV di seluruh penjuru kota demi memantau aktivitas masyarakat di tengah angka kriminalitas yang terus meningkat.
Pemkot Batam sebenarnya sudah merencanakan memasang CCTV sejak 2010, namun tidak jadi dilaksanakan karena terbentur biaya.
Salim menyatakan akan kembali membuat kajian kebutuhan CCTV di Batam, termasuk lokasi pemasangannya. Kajian itu akan melibatkan aparat kepolisian yang dianggap lebih mengetahui lokasi yang rawan kejahatan.
"Setelah itu baru kami ajukan kepada DPRD untuk dianggarkan. Tentu nanti jumlahnya disesuaikan dengan jumlah anggaran yang tersedia," kata dia.
Wakil Wali Kota Batam Muhammad Rudi menyatakan CCTV perlu dipasang untuk mengantisipasi tindak kejahatan di tempat umum.
CCTV itu akan dioperasikan selama 24 jam untuk memantau kejadian di setiap sudut kota. Agar bila ada kejahatan, segera terlihat aparat keamanan dan bisa segera ditindak.
Menurut Wakil Wali Kota, perbuatan jahat dapat terlaksana bila tercukupi dua unsur, yaitu niat jahat dan kesempatan. Dan pemasangan CCTV itu merupakan upaya untuk mengurangi kesempatan berbuat jahat.
"Dianggarkan di APBD 2016, tidak ada kata lain, wajib dianggarkan, seluruh simpang ada CCTV untuk bantu pengamanan," kata dia.
Dalam empat bulan terakhir terjadi sedikitnya empat pembunuhan perempuan. Jenazah empat perempuan itu ditemukan di hutan kota. (Antara)
Editor: Rusdianto
Komentar