Lingga (Antara Kepri) – Pulau Singkep, Kabupaten Lingga, akan kembali mengulangi masa kejayaannya, apabila niat PT Timah Persero Tbk menambang timah di daerah itu, dikabulkan pemerintah.
Hal itu dipaparkan General Manager (GM) PT Timah persero Tbk wilayah kerja Provinsi Riau dan Kepri, A Dani Virsal, usai melakukan presentasi bersama Bupati Lingga, DPRD Lingga dan jajaran instansi terkait, di Gedung Daerah Dabosingkep.
“Jika diizinkan, kita menawarkan ke Pemerintah Daerah untuk melakukan penambangan timah di sini, tentunya dengan teknologi terbaru hingga mendapatkan hasil yang maksimal,†kata dia.
Menurut Dani, dengan memanfaatkan model teknologi penambangan terbaru, pihaknya meyakini masalah kerusakan lingkungan akibat penambangan timah dapat diminimalisir.
Selain itu, upaya perbaikan lingkungan disejalankan setiap tahunnya selama penambangan berlangsung, hingga setelah penambangan berakhir.
“Kita juga akan menyiapkan lahan pengganti dari lahan yang digunakan yang dilakukan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah,†tambahnya.
Pihaknya juga akan menggunakan konsep pertambangan dari hulu ke hilir dengan perencanaan yang dilakukan di setiap tahun berjalan dengan memberdayakan masyarakat tempatan, membina pertambangan rakyat (tradisional) daerah penghasil.
Terpisah, Bupati Lingga Alias Wello menyatakan, dirinya mendukung maksud baik pihak PT Timah untuk berinvestasi kembali di kawasan pulau Singkep Kabupaten Lingga itu.
Hanya saja, masalah perizinan operasional pertambangan saat ini sudah dialihkan ke provinsi induk (Kepri). Pihak Kabupaten hanya melakukan kewenangan khususnya untuk izin Amdal saja.
“Tentu kita sangat membuka peluang sebesar-besarnya kepada PT Timah. Kita akan lakukan upaya sesuai kewenangan yang ada pada kita (Pemkab Lingga) dengan terlebih dahulu mendengar pendapat dari pihak legeslatif agar nantinya tidak ada lagi timbul masalah hukum dikemudian hari,†kata Alias.
Pantauan Antara, saat ini cukup banyak masyarakat di Singkep yang mendukung niat PT Timah kembali menambang di Singkep. Hal itu karena dukungan historis dimana Dabosingkep pernah mengalami masa-masa keemasan dengan adanya penambangan timah tempo dulu.
Dabosingkep yang dulu sempat merasakan menjadi kota timah dengan ekonomi masyarakatnya yang cukup menggeliat, kini terkesan seperti kota mati setelah cabutnya perusahan Timah di tahun 1992. Aset-aset perusahaan sebagai bukti sejarah juga masih kokoh berdiri. (Antara)
Editor: Evy R. Syamsir
Komentar