Tanjungpinang (ANTARA) - Perairan di Galang Batang, Bintan kotor, diduga disebabkan aktivitas kapal isap dan kapal keruk di kawasan itu.Pasir dan tanah diduga digunakan untuk reklamasi puluhan hektare di kawasan industri PT Bintan Alumina Indonesia.Hasil penelusuran Antara di Perairan Galang Batang, Rabu, ditemukan satu kapal keruk dan tiga kapal isap di kawasan tersebut, dengan alasan pendalaman alur Sementara aktivitas reklamasi sampai sekarang masih berjalan di kawasan perusahaan yang akan membangun smelter dan PLTU tersebut.
Baca juga: Video - Menelusuri aktivitas penambangan pasir di perairan Galang Batang
Baca juga: DPRD sebut izin pendalaman alur Galang Batang dari Kemenhub
Baca juga: Pengamat: Penambangan pasir ilegal di Galang Batang Bintan rugikan negara
Berita Terkait
MTI Kepri minta Kemenhub sikapi kenaikan tarif kapal ferry Batam-Singapura
Kamis, 28 Maret 2024 15:26 Wib
Kemlu RI: 6 ABK WNI yang tenggelam di Jepang pasti egera dipulangkan
Kamis, 28 Maret 2024 10:10 Wib
Kapal terbalik di Bontang, sembilan nelayan hilang
Senin, 25 Maret 2024 10:43 Wib
ASDP Telaga Punggur Batam buka pemesanan tiket daring antisipasi antrean panjang
Sabtu, 23 Maret 2024 15:39 Wib
Pelni Tanjungpinang kerahkan dua kapal angkutan mudik gratis Lebaran 2024
Jumat, 22 Maret 2024 17:07 Wib
ASDP Batam siapkan 20 kapal penyebrangan untuk lebaran
Kamis, 21 Maret 2024 14:09 Wib
Kapal yang diawaki sejumlah WNI tenggelam di perairan Jepang
Kamis, 21 Maret 2024 12:37 Wib
Pelni Tanjungpinang ajak warga beralih beli tiket kapal melalui aplikasi Pelni mobile
Rabu, 20 Maret 2024 15:17 Wib
Komentar