Seorang ABK Diamond Princess belum tinggalkan KRI karena batuk

id Diamond Princess ,World dream,Covid-19 ,Virus corona

Seorang ABK Diamond Princess belum tinggalkan KRI karena batuk

WNI ABK Diamond Princess menikmati pemandangan matahari tenggelam (sunset) dari atas KRI dr Soeharso di kawasan perairan Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa (3/3/2020). Sebanyak 69 WNI ABK Diamond Princess akan diobservasi di Pulau Sebaru Kecil setelah melalui serangkaian tes kesehatan di KRI dr Soeharso. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc.

Jakarta (ANTARA) - Seorang ABK Kapal Diamond Princess belum bisa meninggalkan KRI dr Soeharso-990 dan bergabung dengan 68 awak kapal lain untuk menjalani observasi di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, karena batuk.

"Masih ada satu yang ditahan di kapal karena beberapa hari lalu dia mengeluh batuk-batuk, oleh karena itu akan diambil lagi spesimennya," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Rabu.

Dia mengatakan bahwa 68 orang awak Kapal Diamond Princess yang turun ke fasilitas observasi Sebaru Kecil sudah dikonfirmasi bebas dari COVID-19.

"Yang lainnya aman, mudah-mudahan bisa clear (jelas) besok dan tidak ada masalah karena kapal berada di lepas pantai Pulau Sebaru," katanya.

Baca juga: 60 pendamping kesehatan disiapkan untuk ABK Diamond Princess

Baca juga: Kemenkes belum pastikan jangka waktu observasi ABK Diamond Princess


Ia menjelaskan, 68 awak Kapal Diamond Princess diturunkan dari KRI dr Soeharso setelah hasil pemeriksaan laboratorium mereka keluar dan menunjukkan mereka tidak terinfeksi virus corona.

"Sekarang sudah selesai jadi akan diturunkan. Sejauh ini keseluruhan tidak ada keluhan terkait ke COVID-19. Tidak ada yang panas," kata Yurianto mengenai kondisi ke-68 awak kapal tersebut.

KRI dr Soeharso-990 yang membawa 69 warga negara Indonesia yang bekerja sebagai kru Diamond Princess dari Yokohama, Jepang, tiba di Pulau Sebaru Kecil pada Senin (2/3) petang. Kapal rumah sakit tersebut juga membawa tim penjemput yang terdiri atas 23 orang.

Para penumpang kapal selanjutnya akan mulai menjalani proses observasi terkait penularan virus corona di Pulau Sebaru Kecil, tempat 188 pekerja kapal World Dream dari Hong Kong menjalani observasi sejak Jumat (28/2).

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE