Tanjungpinang (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang, Kepri memastikan program seragam sekolah gratis untuk peserta didik baru tingkat SD dan SMP tetap berjalan di tengah pandemi COVID-19.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang, Atmadinata, menilai program ini juga bisa membantu masyarakat yang terdampak wabah COVID-19 di Tanjungpinang.
"Program seragam gratis masih tetap dilaksanakan. Kami sudah ajukan untuk dilelang oleh Pokja di ULP," kata Atmadinata, Rabu (6/5).
Atmadinata mengatakan, program seragam sekolah gratis yang diperjuangkan almarhum Wali Kota Tanjungpinang, Syahrul sebagai program prioritas Pemkot Tanjungpinang ini tidak mungkin dipangkas.
Justru, kata dia, program ini bisa berdampak positif di saat COVID-19 mewabah di Kota Tanjungpinang.
"Program ini kan juga membantu masyarakat. Justru ini menjadi penting, apalagi dampak COVID-19 saat ini semakin banyak," ungkapnya.
Labjut Atmadinata, program ini pun mendapat dukungan anggaran lebih dari Pemkot Tanjungpinang, yang pada tahun sebelumnya dianggarkan hanya Rp6,7 miliar, tahun ini naik menjadi Rp8 miliar.
Anggaran ini, menurutnya, dihitung berdasarkan jumlah atau kuota daya tampung siswa baru pada tahun lalu.
"Nanti siswa baru akan mendapatkan lima pasang seragam sekolah. Bahkan, tahun ini juga kita sudah pakai batik Gurindam Pusaka, jadi tidak ada lagi batik di masing-masing sekolah, semuanya seragam, SD maupun SMP satu corak," ujarnya.
Pihaknya sengaja mempercepat proses naik ke tahap pelelangan supaya program ini cepat dilaksanakan. Sehingga, penyaluran bisa tepat waktu.
"Sekarang tinggal menunggu, jumlah berapa laki-laki, berapa yang perempuan karena size (ukuran) beda-beda. Jadi kami sulit memprediksi," imbuhnya.
Dia katakan, sistem pengadaan seragam sekolah gratis ini juga masih seperti tahun lalu, yakni anggaran di bawah Rp200 juta tetap memperdayakan penjahit lokal. Sedangkan, untuk sekolah yang mendapatkan anggaran di atas Rp200 juta akan tetap dilelang.
"Target kami Agustus 2020 sudah harus terealisasi. Mudah-mudahan pandemi ini cepat berakhir, karena ini juga akan berdampak pada proses pengiriman dan segala macamnya," tuturnya.
Berita Terkait
Pemkab Natuna Kepri gelar pelatihan kerja berbasis kompetensi secara gratis
Kamis, 2 Mei 2024 14:01 Wib
Pelni Tanjungpinang hentikan sementara pelayaran Bintan-Natuna
Rabu, 1 Mei 2024 18:15 Wib
Pemprov Kepri dan PSSI gelar nobar timnas U-23 lawan Uzbekistan di Kota Tanjungpinang
Senin, 29 April 2024 13:44 Wib
Pesawat TNI AU evakuasi pasien dari Natuna ke Kota Tanjungpinang
Minggu, 28 April 2024 17:02 Wib
Pemprov Kepri gelar Festival Indera Sakti untuk tarik wisatawan
Jumat, 26 April 2024 19:14 Wib
Rahma daftar di Partai Demokrat untuk maju Pilkada Tanjungpinang
Selasa, 23 April 2024 7:33 Wib
Calon perseorangan Pilwako Tanjungpinang wajib didukung minimal 16.708 orang
Senin, 22 April 2024 8:12 Wib
Ini tanggapan Pj Wali Kota Tanjungpinang terkait kasus hukumnya
Minggu, 21 April 2024 7:03 Wib
Komentar