Batam (ANTARA) - Kepolisian Resort (Polresta) Barelang turut mengawasi distribusi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi untuk memastikan tidak ada penyalahgunaan sehingga pasokan ke masyarakat terpenuhi.

Kasatreskrim Polresta Barelang AKP Giadi Nugraha dikonfirmasi di Batam, Selasa, mengatakan pengawasan dilaksanakan oleh Unit Tindak Pidana Tertentu (Unit Tipiter) yang berada di bawah Satreskrim Polresta Barelang.

“Jadi pengawasan BBM itu ada Unit Tipidter yang mengawasinya,” kata Giadi.

Perwira pertama Polri itu menjelaskan, pengawasan yang dilakukan terkait distribusi, guna memastikan pasokan lancar ke masyarakat.

Apabila dari hasil pengawasan tersebut ditemukan pelanggaran pidana, maka Polri melakukan penegakan hukum.

“Kalau ada penyalahgunaan akan dilakukan penegakan hukum,” katanya.

Pengawasan yang dilakukan oleh jajaran Polri itu, kata dia, yakni mengawasi laporan distribusi yang dilakukan oleh Pertamina.

“Yang memastikan stok cukup adalah tugas Pertamina. Pengawasan distribusi dan penegakan hukum penyalahgunaan tugas dari Reserse,” kata Giadi.

Sebelumnya, sempat tersiar kabar pemerintah akan menghentikan penjualan Pertalite dan BBM subsidi per 1 September. Namun, hal itu ditegaskan oleh PT Pertamina Patra Niaga yang menyatakan per 1 September tetap menyediakan Pertalite.

Pertamina justru menjalankan program subsidi tepat yang diatur dalam Kepmen ESDM No. 37.K/HK.02/MEM.M/2022 yang bertujuan memperluas pendataan pembelian Pertalite dengan menggunakan QR Code bagi kendaraan roda empat.

Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Utara (Sumbagut) mencatat sebanyak 50.500 kendaraan di Kepri sudah mendaftar program Subsidi Tepat Pertalite yang merupakan upaya penyaluran BBM bersubsidi agar tepat sasaran.


Pewarta : Laily Rahmawaty
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024