Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Paru FKUI Prof. Tjandra Yoga Aditama menekankan pentingnya persiapan amat matang apabila pemerintah akan membuka sekolah dan kembali menjalankan kegiatan pembelajaran tatap muka.
Mantan Direktur Penyakit Menular di WHO Asia Tenggara itu menyebutkan perlu ada kebijakan yang berdasar pada dua hal yakni perkembangan ilmu pengetahuan terkini, yang memang cepat berubah dari waktu ke waktu dan situasi epidemiologi terkini di daerah itu.
Dia merujuk panduan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyoroti salah satunya mengenai jaga jarak antar warga di sekolah sekitar 1 meter.
Kemudian, pada area dengan penularan masyarakat yang tinggi maka jarak antar murid dan warga sekolah lainnya sekitar 1,8 meter.
"Jarak 1,8 meter harus tetap dijaga antara orang dewasa (guru dan staf sekolah), antara orang dewasa dan murid di sekolah, kalau masker tidak digunakan (misalnya ketika makan), pada keadaan dimana orang banyak mengeluarkan napas (seperti menyanyi, berteriak, olahraga dan lainnya), di dalam ruang tertutup dan sebaiknya kalau ada kegiatan seperti ini dilakukan di ruang terbuka saja," jelas Tjandra dalam keterangan persnya, ditulis Kamis,
Selain itu, sebaiknya barang-barang tidak penting dikeluarkan dari kelas, perlunya ada modifikasi di kelas untuk menjamin jaga jarak antar murid termasuk dikuranginya interaksi yang tidak terlalu penting, seperti makan bersama. Tamu yang datang ke sekolah juga harus dibatasi hanya untuk yang memiliki keperluan penting.
CDC juga merekomendasikan aturan jam giliran sekolah agar sekolah tidak terlalu dipenuhi murid pada suatu waktu tertentu, penggunaan masker dan cuci tangan, kebersihan lingkungan, bangku, kelas dan sekolah serta prosedur kemungkinan tes dan penelusuran kasus bila diperlukan.
"Karena di Amerika Serikat ada bis sekolah maka juga dibuat aturan didalam bis, seperti jarak antar kursi yang boleh diduduki, penggunaan masker, jendela bis dibuka dan lainnya," kata Tjandra.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menyatakan keputusan SKB 4 Menteri mewajibkan bagi guru dan tenaga kependidikan di sekolah yang sudah melaksanakan vaksinasi COVID-19 untuk bisa membuka belajar tatap muka di sekolah.
Nadiem berharap semua sekolah sudah membuka belajar tatap muka pada Juli 2021 sembari tetap menerapkan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah.
Mendikbud mengungkapkan, kapasitas belajar tatap muka di sekolah hanya 50 persen dan ketentuan belajar nantinya ada pada orang tua. Jadi, orang tua bisa memilih apakah anaknya belajar tatap muka atau tetap melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) sehingga sekolah tetap harus membuka PJJ bagi siswa.
Berita Terkait
Bupati Natuna ajak masyarakat jaga kondusivitas selama Lebaran Idul Fitri
Rabu, 10 April 2024 15:27 Wib
Bhayangkari Natuna beri bingkisan pada petugas jaga di pos terpadu
Selasa, 9 April 2024 19:17 Wib
Polres Bintan kerahkan personel untuk jaga rumah warga yang ditinggal mudik
Selasa, 9 April 2024 9:00 Wib
Dinkes Kepri beri saran jaga tubuh tetap prima selama mudik Lebaran
Senin, 8 April 2024 15:16 Wib
PLN Batam dan Polda Kepri sinergi jaga pasokan listrik andal dan aman
Sabtu, 6 April 2024 11:51 Wib
KSAU diminta jaga kawasan Selat Malaka dan Natuna
Jumat, 5 April 2024 18:10 Wib
Pelajar SD kelas 1, 2, 3 di Natuna laksanakan belajar daring selama Ramadhan
Sabtu, 9 Maret 2024 14:07 Wib
Jelang Ramadhan, Pemkab Natuna gelar pasar murah untuk jaga stabilitas harga pangan
Sabtu, 9 Maret 2024 13:46 Wib
Komentar