Melihat sisi lain Apri Sujadi yang terjerat korupsi

id Melihat sisi lain,mantan Bupati Bintan, terjerat korupsi Oleh Nikolas Panama

Melihat sisi lain Apri Sujadi yang terjerat korupsi

Mantan Bupati Bintan Apri Sujadi yang terjerat kasus korupsi pengaturan kuota rokok dan minuman beralkohol di kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas di Bintan (Nikolas Panama)

Tanjungpinang (ANTARA) - Warga Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau kehilangan sosok Apri Sujadi sejak 12 Agustus 2021. Saat itu, Apri yang baru beberapa bulan menjabat sebagai Bupati Bintan, berpasangan dengan Roby Kurniawan (periode 2021-2024) ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dia terjerat dalam perkara korupsi pengaturan barang kena cukai dalam pengelolaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Wilayah Kabupaten Bintan Tahun 2016-2018. Perkara itu menyangkut dugaan korupsi dalam proses pembagian kuota rokok dan minuman beralkohol.

KPK mengumumkan penahanan Apri dan Pelaksana Tugas Ketua Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Bintan Muhamad Saleh Umar, setelah beberapa bulan ditetapkan sebagai tersangka. KPK juga menyiarkan secara langsung konferensi pers terkait penahanan Apri dan Saleh melalui youtube. Berbagai reaksi pun terjadi pascapenahanan Apri.

Sehari yang lalu, status Apri meningkat dari terdakwa menjadi terpidana, setelah Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tanjungpinang Riska Widiana membacakan vonis hukuman terhadap dirinya. Apri dihukum selama 5 tahun penjara dan dibebankan membayar denda sebesar Rp200 juta atau subsider 4 bulan kurungan penjara.

Hukuman itu lebih dari dibanding tuntutan jaksa yang hanya 4 tahun penjara. Sementara untuk uang pengganti kerugian negara sebesar Rp2,6 miliar, sudah diserahkan Apri beberapa bulan lalu.

Begitu pula dengan Saleh, yang divonis 4 tahun penjara, sudah menyerahkan uang pengganti kerugian negara Rp400 juta.

Dalam putusan itu, hakim menolak pencabutan hak politik terhadap Apri sebagaimana tuntutan jaksa penuntut umum, karena perbuatan terdakwa tidak berkaitan dengan partai politik.

Hakim menyerahkan berkas putusan itu kepada jaksa penuntut umum sebagai sinyal perkara itu berlanjut berdasarkan bukti-bukti yang ditemukan di pengadilan.

Tidak Menyangka
Keluarga, saudara dan rekan-rakannya tidak menyangka Apri terjerat dalam perkara korupsi pengaturan barang kena cukai dalam pengelolaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Bintan Tahun 2016-2018.

Taufik Hidayat, tokoh pemuda Kijang, Kecamatan Bintan Timur, merupakan teman kecil April. Apri di masa kecil hingga dewasa yang dikenalnya bukan sebagai sosok yang degil. Apri justru pernah menjadi guru mengaji, dan taat beribadah.

Apri tidak berkumpul dengan teman-teman yang nakal. Ia memiliki kepekaan sosial yang tinggi. Mungkin itu disebabkan ia lahir dari keluarga yang sederhana di Kijang, dengan jumlah anak beradik sebanyak 24 orang.

Menurut dia, Apri sosok teman yang baik. Apri sudah menghidupkan kreativitas kaum muda, yang bupati sebelumnya belum pernah lakukan. Salah satu kebijakan Apri yang fenomenal adalah menggeser kebiasaan negatif anak-anak menjadi positif.

Apri selalu berkumpul dengan kaum muda, dan memotivasi mereka agar menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain.

Taufik dan Apri pun berada dalam satu komunitas vespa "jadul". Dari komunitas ini juga lahir ide-ide untuk meningkatkan kreativitas anak muda.

Dalam berpolitik, terutama saat pilkada, Taufik dan Apri tidak selalu seirama. Taufik sempat menjadi pendukung rival politik Apri pada Pilkada Bintan tahun 2016. Waktu itu, Apri yang berpasangan dengan Dalmasri memenangkan pilkada. Apri tidak pernah menganggap Taufik sebagai musuh, namun sebaiknya selalu berusaha merangkul agar menjadi bagian tim pemenang.

Selain merawat kaum muda menjadi produktif, Apri juga dikenal sebagai bupati milinial, yang hormat kepada orang tua. Ia dekat dengan orang tua di Bintan.

Salah seorang Ketua RT di Kelurahan Kijang Kota, Masrianto, mengatakan Apri merupakan sosok pemimpin yang selalu diingat masyarakat. Kebaikan Apri tercermin dalam kebijakan Pemkab Bintan.

Selama alumnus Universitas Riau itu menjabat sebagai bupati, banyak kemudahan yang diperoleh masyarakat. Pemkab Bintan fokus menangani tiga hal yakni pendidikan, kesehatan dan bantuan sosial.

Apri setiap tahun membagikan bantuan alat sekolah gratis untuk siswa SD-SMP, dan pelayanan kesehatan secara gratis. Program itu menjadi contoh bagi kabupaten dan kota lainnya di Kepri.

Masrianto juga memuji Apri yang memberi bantuan sosial untuk masyarakat miskin, selain berupaya meningkatkan kapasitas keluarga untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Contohnya, bantuan untuk warga yang terdampak COVID-19 mencapai Rp1,8 juta/bulan.

Apri juga memberi bantuan untuk lansia kurang mampu. Lansia yang tidak bekerja atau tidak produktif mendapatkan bantuan sehingga tidak menjadi beban bagi keluarganya.

Namun program itu tidak dilaksanakan oleh Bupati Roby Kurniawan secara maksimal. Tidak semua lansia mendapatkan bantuan Rp300.000/tiga bulan.

Masrianto yang juga bekerja sebagai tenaga harian lepas di Dinas Perkim Bintan mengatakan Apri selalu dekat dengan masyarakat Bintan, meski sedang dilanda musibah. Kebaikan Apri selama menjabat sebagai Wakil DPRD Bintan, Wakil Ketua DPRD Kepri dari Partai Demokrat hingga menjadi Bupati Bintan, selalu diingat.

Bahkan 12 April 2022, sejumlah warga dari berbagai kawasan berinisiatif merayakan ulang tahun Apri yang ke-45. Padahal mereka tidak pernah lagi berkomunikasi dengan Apri sejak KPK menahannya.

Bintan Rumah Kita
Jargon Bintan Rumah Kita menjadi pondasi bagi Apri memulai pertarungan politiknya pada Pilkada Bintan 2021. Hiruk-pikuk politik pilkada yang cenderung memanas, tidak menggoyahkan Apri, yang ingin membangun tanah kelahirannya.

Dalam berbagai kesempatan sebelum Apri Sujadi berurusan dengan KPK, ia kerap mengatakan tidak tertarik untuk mencalonkan diri pada Pilkada Kepri, melainkan hanya ingin melanjutkan pekerjaan rumah yang belum selesai di Bintan.

Apri menuturkan bahwa Bintan tidak dapat dibangun dengan kata-kata dan retorika yang indah, manis dan seolah bijaksana. Membangun hari depan Bintan adalah dengan kerja nyata, kerja keras, cerdas dan tuntas agar warga merasakan kebahagiaan.

Mengubah wajah Bintan dimulai dari ide inovatif dan gagasan cemerlang yang dapat memberikan solusi konkrit yang dibutuhkan warga ketika direalisasikan.
Penghargaan dan apresiasi dari negara kepada Bintan buah kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, namun itu bukan menjadi ukuran utama dalam
membangun.

Sejak awal Apri merasa bukan sebagai orang paling sempurna dan mampu menyempurnakan. Tetapi ia mengaku memiliki cita-cita menyelesaikan setiap problematika persoalan dan kesulitan warga.

Roy Panangsang, konsultan politik Apri Sujadi, mengatakan, sikap Apri disukai yang tua, disayangi yang muda dan dicintai bagi anak-anak.

Sejak Apri menjabat sebagai Bupati Bintan, daerah tersebut telah banyak perubahan di berbagai bidang berdasarkan data dan fakta di lapangan. Angka dari data menunjukkan kinerja kita bersama sebagai ukuran membangun. Kata-kata akan terbantah oleh data-data, karena kata-kata tidak menjadi ukuran wujud nyata dalam membangun.

Tetapi data-data merupakan fakta-fakta sebagai tolok ukur dalam membangun masa depan Bintan ini. Apri menginginkan masyarakat Bintan sebagai tuan rumah di negerinya sendiri.

Untuk merealisasikan Bintan Rumah Kita, Apri mencanangkan penguatan sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan. SDM yang produktif ini diharapkan dapat menjadi ujung tombak pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Program pemberdayaan masyaralat mulai dari kampung juga dicanangkan dalam Gerakan Bangun (Gerbang) Kampung. Melalui program ini, peran RT dan RW akan semakin besar untuk memenuhi kebutuhan kampung. Perencanaan yang tepat sasaran dengan melibatkan warga kampung akan mempercepat tercapainya visi dan misi kepala daerah.

Dari sisi kesehatan, juga dicanangkan sejumlah program yang mengarah langsung kepada pemberdayaan dan jaminan kesehatan bagi masyarakat.
Sistem jaminan kesehatan masyarakat harus terus dijalankan dengan baik. Selain itu, pencegahan terhadap berbagai kemungkinan ancaman kesehatan harus dilakukan sejak dini.

Bagi warga miskin yang tak mampu berobat, maka Pemkab Bintan harus terus menjalankan kewajiban untuk memberikan dana bantuan.

Awal 2017, Apri mendobrak berbagai program, mulai menggratiskan biaya kesehatan warga untuk berobat dan rawat inap dan subsidi BPJS untuk warga. Selain itu, dibidang pendidikan Apri menggratiskan seragam untuk siswa SD dan SMP yang baru masuk sekolah dan Apri menambah jumlah armada Bus angkutan sekolah untuk pelajar serta Kapal (pompong) untuk siswa antar pulau secara gratis.

Dua kebijakan Apri yaitu pendidikan dan kesehatan ini berdampak besar terhadap kehidupan orangtua dan warga Bintan, segala beban warga mulai terasa ringan dan merasakan manfaat dari kebijakan program seorang pemimpin.

Adapun catatan torehan atas kebijakan Apri sebagai berikut; Pendidikan:
1. Merehabilitasi 427 Ruang Kelas (313 SD dan 114 SMP) (update data sampai 2019),
2. Membangun 60 Ruang Kelas Baru (53 SD dan 7 SMP) (update data sampai 2019),
3. Seragam Gratis untuk Siswa baru SD dan SMP sebanyak 26.579 (update data sampai 2020),
4. Membangun Sekolah Baru (1 TK, 1 SD, 1 SMP dan 1 SPN/SKB)
5. Menyiapkan Armada Gratis untuk Siswa SD/SMP (22 Unit Kapal dan 55 Unit bus),
6. Rehabilitasi dan Penyediaan Fasilitas Belajar SD (2.105 Meja, 2.212 Kursi) dan SMP (1.421 meja dan kursi),
7. Menaikkan Insentif dan Tunjangan Guru, Kepala Sekolah dan Guru di pulau terluar.

Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman mengatakan Apri merupakan satu dari ratusan kepala daerah yang terjerat kasus korupsi. Politisi sebelum menjabat sebagai kepala daerah sudah mengetahui risiko ketika tidak amanah dalam menjalankan tugas, salah satunya berhadapan dengan KPK.

Karena itu, Boyamin berpesan agar kepala daerah untuk tidak mudah tergoda dengan uang yang bukan haknya. Kepala daerah yang amanah pasti akan disukai masyarakat, serta dapat menyelesaikan tugas dan kewajiban hingga berakhir masa jabatannya.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE