Batam (ANTARA) - Perusahaan telekomunikasi PT XL Axiata Tbk bersama PP Telecomunication Sdn Bhd asal Malaysia merampungkan proyek pembangunan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) yang menghubungkan Kota Batam dan Serawak Malaysia, Batam Sarawak International Cable System (BaSIC).
Sistem Komunikasi Kabel Laut yang mulai beroperasi 1 Juni 2022 itu dipercaya dapat memperkuat koneksi internet antara Batam, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi dengan kinerja dan latency yang lebih cepat dan berkualitas.
"Sistem Komunikasi Kabel Laut ini juga menjadi alternatif 'gateway international' yang baru bagi Indonesia menuju Kuching, Serawak, dan Hongkong, serta menambah keragaman dan keandalan koneksi ke beberapa POP/HUB di Asia, yang sekaligus akan mendukung jaringan telekomunikasi untuk Ibu Kota Negara di Kalimantan," kata Director & Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa dalam keterangan, Rabu.
Bagi XL Axiata, katanya melanjutkan, infrastruktur baru itu penting untuk bisa mengatasi peningkatan trafik data di masa depan dan jaringan berkualitas dalam hal memberikan layananan terbaik kepada pelanggan.
XL Axiata mengambil langkah strategis ini membangun proyek SKKL BaSIC sesuai dengan komitmen menyediakan infrastruktur untuk akses internet global yang lebih baik.
Kabel bawah laut yang baru juga menjadi bagian dari upaya XL Axiata mendukung visi pemerintah mendorong pemanfaatan teknologi digital oleh masyarakat Indonesia melalui jaringan yang internet cepat yang berkualitas tinggi.
SKKL BaSIC yang membentang sepanjang 700 Km ini menghubungkan Batam di Indonesia dan Kuching di Malaysia yang selanjutnya terhubung melalui kabel darat ke Pontianak di Kalimantan Barat.
Pada tahap awal SKKL BaSIC ini akan mengaktifkan 2 Tera yang seterusnya akan bertahap dinaikkan sampai mencapai kapasitas maksimum 48 Tera.
Komentar