Tanjungpinang (ANTARA) - Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menjadi salah satu dari 13 provinsi di Indonesia yang memuat proyek investasi dalam Peta Peluang Investasi (PPI) proyek prioritas strategis 2022 yang disusun Kementerian Investasi/BKPM.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kepri Hasan menyebut pihaknya sangat menyambut baik kepastian daerah itu masuk dalam proyek prioritas strategis PPI yang akan ditawarkan kepada investor.
"Kepri memang sangat strategis dan potensial sebagai kantong penanaman modal investasi, karena dengan luas provinsi 96 persennya lautan dan ada di Choke Point pelayaran internasional, maka banyak potensi investasi yang bisa dikembangkan di sini," kata Hasan di Tanjungpinang, Senin.
Baca juga:
Dukungan keanggotaan parpol di Batam minimal 1.170 orang
Permainan rakyat meriahkan HUT RI di Pulau Perbatasan
Hasan menyebut membaiknya iklim investasi di Kepri sudah dibuktikan dengan keberadaan tiga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kepri yaitu KEK Galang Batang, KEK Nongsa Digital Park, dan KEK Batam Aerotechic.
Kemudian, ditambah ada tiga kawasan perdagangan bebas di Kepri atau Free Trade Zone (FTZ) yang meliputi Batam, Bintan, dan Karimun.
Menurut dia, semangat mendorong investasi ke Kepri sudah menjadi prioritas Gubernur Ansar Ahmad sejak memimpin Provinsi Kepri tahun 2021. Berbagai diskresi juga telah diberikan kepada calon investor melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) untuk menarik minat investasi.
"Kami sangat siap melakukan sinkronisasi antar pemerintah daerah dan pemerintah pusat untuk memuluskan langkah PPI di Indonesia," ujar Hasan.
Sementara itu, Kepala DPMPTSP Provinsi Kepri Hasfarizal Hendra mengatakan Kepri saat ini sudah memiliki beberapa proyek investasi yang siap berjalan, sehingga adanya PPI ini bisa membuat investasi di daerah setempat semakin berkembang.
"Kita sudah mempunyai beberapa kegiatan, beberapa Investment Project Ready to Offer (IPRO) guna ditawarkan dan diberikan untuk investasi yang sudah siap menerima kegiatan tersebut," ucap Hasfarizal.
Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan penyusunan PPI pada 2022 akan fokus pada 22 profil proyek investasi berkelanjutan.
Baca juga:
Pemprov Kepri usulkan RAPBD 2023 sebesar Rp3,647 triliun
Subaru pilih Batam sebagai pasar kedua setelah Jakarta
Sebanyak 22 profil proyek investasi berkelanjutan ini tersebar di 13 provinsi, yaitu Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Kepulauan Riau (Kepri) Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Selatan, Gorontalo, dan Maluku.
"22 profil proyek investasi yang disusun dalam PPI 2022 ini terdiri dari 11 proyek berbasis sumber daya alam (SDA) serta 11 proyek berbasis industri manufaktur," ungkapnya saat memimpin rapat penyusunan PPI.
Ia menyampaikan klaster yang termasuk dalam proyek SDA yaitu perkebunan, hortikultura, tanaman pangan, peternakan, perikanan dan energi.
"Sedangkan untuk proyek berbasis industri manufaktur, yaitu terdiri dari klaster industri kimia, industri aneka, industri logam, industri mesin, industri alat transportasi, dan industri elektronika," kata Bahlil.
Berita Terkait
Harga emas Antam hari ini naik Rp14.000
Kamis, 12 Desember 2024 9:29 Wib
KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam mulai dikembangkan pada 2025
Rabu, 11 Desember 2024 14:44 Wib
Rosan: Pemerintah RI minta Apple realisasikan investasi pada 2025
Rabu, 11 Desember 2024 14:34 Wib
BP Batam fokuskan Flyover Sei Ladi perkuat konektivitas industri
Rabu, 11 Desember 2024 13:20 Wib
Harga mas Antam hari ini naik Rp17.000
Rabu, 11 Desember 2024 9:38 Wib
Harga emas Antam hari ini naik Rp14.000 per gram
Selasa, 10 Desember 2024 9:02 Wib
Jelang laga lawan Myanmar, Shin Tae-yong: Peluang menang pasti ada, kami percaya diri
Senin, 9 Desember 2024 10:50 Wib
Harga mas Antam hari ini turun Rp5.000
Senin, 9 Desember 2024 9:32 Wib
Komentar