Jakarta (ANTARA) - Ketua Mejelis Syura PKS Habib Salim Segaf Aljufri menilai banyak khazanah dan budaya Kerajaan Siak Sri Indrapura yang patut diteladani. Di awal negara Indonesia berdiri, Kerajaan Siak Sri Indrapura menyatakan bergabung kepada Republik Indonesia.
"Bahkan Sultan Syarif Kasim II yang memimpin Siak saat itu menyumbangkan 13 juta gulden atau senilai 1,4 triliun untuk membantu negara yang diberikan langsung kepada Presiden Soekarno," kata Salim dalam keterangannya di Jakarta, Ahad
Hal itu dikatakan Habib Salim saat mendapat anugerah Gelar Adat dari Lembaga Adat Melayu Kabupaten Siak bergelar "Datuk Maulana Sukmajaya", di Kabupaten Siak, Riau, Ahad.
Salim menilai peran Kerajaan Siak menunjukkan kebesaran hati dan kesediaan berkorban bagi NKRI yang ditunjukkan leluhur Kerajaan Siak Sri Indrapura.
"Sultan Syarif Kasim II dan Kerajaan Siak jasanya luar biasa bagi negara. "Bisa jadi negara belum bisa membalas jasa-jasa Siak tapi setidaknya izinkan kami mengucapkan terima kasih," kata dia .
Dia menilai dibutuhkan lebih banyak tokoh bangsa yang berpikir dan berjiwa besar seperti leluhur Kerajaan Siak Sri Indrapura yang tulus berkorban dan mencintai negeri.
Salim mengatakan ada tiga kata kunci untuk membangun bangsa Indonesia, pertama, cintai negeri dengan tulus, kedua, jaga NKRI, ketiga, bangun kolaborasi dengan kerja sama dan gotong royong.
Habib Salim Segaf Aljufri mendapat "Datuk Maulana Sukmajaya" yang memiliki makna tokoh dihormati sebagai ulama panutan umat, pemimpin yang berjiwa besar, dan kesetiaannya terhadap negara.
Ketua Umum Persatuan Ulama Muslim Internasional itu mendapatkan gelar adat kehormatan karena ketokohan dan keteladanannya sebagai ulama yang diakui dunia sekaligus tokoh pemimpin yang berkontribusi terhadap bangsa dan negara.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Salim Segaf: Budaya Kerajaan Siak Sri Indrapura patut diteladani
Komentar