Batam gandeng enam LSM sosialisasikan penanganan HIV/AIDS

id Kepri ,batam ,HIV AIDS

Batam gandeng enam LSM sosialisasikan penanganan HIV/AIDS

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Batam Melda Sari (ANTARA/Jessica)

Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, menggandeng enam lembaga swadaya masyarakat (LSM) dalam melakukan sosialisasi penanganan HIV AIDS di daerah setempat.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Batam Melda Sari di Batam, Kamis, mengatakan dengan bekerja sama dengan LSM HIV AIDS tersebut memberikan sinergi dan kontribusi yang besar dalam pencegahan virus tersebut.

Adapun enam LSM HIV AIDS yaitu Komunitas Peduli AIDS Kepulauan Riau ( Kompak), Yayasan Embun Pelangi (YEP), Persatuan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), Yayasan Pembinaan Asuhan Bunda (YPAB), Yayasan Lintas Nusa Batam (YLNB), dan Yayasan Dunia Viva Wanita (YDVW).

"Sebanyak 21 puskesmas dan 20 rumah sakit di Kota Batam melakukan pemeriksaan dan konseling HIV, kegiatan peringatan HIV di Kota Batam ini juga tidak lepas dari kontribusi beberapa LSM. Kami dibantu oleh mereka terutama untuk di lapangan," kata Melda.

Melda menjelaskan dalam menghadapi HIV AIDS lebih baik untuk mengetahui di tahap awal dan segera melakukan pengobatan.

"Karena selama ini banyak yang agak lambat mengetahui dan lambat juga diobatinya," ujar dia.

Menurut Melda penularan HIV AIDS tidak disebabkan pada saat berinteraksi dengan orang yang mengidap HIV/AIDS (ODHA), melainkan pada saat melakukan hubungan seksual yang berisiko baik homoseksual maupun heteroseksual.

"Jika ada yang terkena HIV bukan berarti kita harus jauhi, dengan berinteraksi makan minum bareng juga tidak tertular. Ciuman juga tidak memastikan itu tertular," ujar Melda.

Sejak tahun 1992 hingga 2022, Dinas Kesehatan Kota Batam mencatat sebanyak 8.838 orang positif HIV AIDS dengan mayoritas penderita berjenis kelamin laki-laki.

Melda menambahkan pihaknya rutin melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan kategori usia produktif, anak-anak hingga remaja.

Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemandirian masyarakat khususnya wanita, anak-anak dan remaja dalam mencegah penularan HIV/AIDS.

"Menggerakkan perempuan dan remaja untuk secara aktif melakukan upaya pencegahan penularan HIV AIDS bagi diri sendiri dan lingkungan," demikian Melda.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE