OJK ingatkan dampak pengetatan moneter di tingkat global pada ekonomi digital

id ekonomi digital,fintech,start up,financial technology,digital,digital economy

OJK ingatkan dampak pengetatan moneter di tingkat global pada ekonomi digital

Tangkapan layar Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mirza Adityaswara dalam acara bertajuk “Momentum Konsolidasi Ekonomi & Politik” yang dipantau di Jakarta, Kamis. (ANTARA/ Muhammad Heriyanto)

Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara mengingatkan pengetatan kebijakan moneter di tingkat global bisa berdampak terhadap ekonomi digital, termasuk di Tanah Air.

Dia menjelaskan pengetatan kebijakan moneter terutama di berbagai negara maju menyebabkan perusahaan rintisan (start up) teknologi akan semakin mahal untuk mendapatkan pendanaan, kata dia dalam acara bertajuk “Momentum Konsolidasi Ekonomi & Politik” yang dipantau daring di Jakarta, Kamis.

Sedangkan, selama ini berbagai start up teknologi telah terbiasa mendapatkan pendanaan yang murah dari para investor di tingkat global,

“Selama ini berbagai start up mendapatkan funding yang murah dari investor. Tetapi karena funding murah ini sudah tidak ada lagi, sekarang fundingnya cukup mahal, maka investor juga pilih- pilih,” kata Mirza.

Dengan demikian, kata dia melanjutkan, wajar apabila berbagai start up teknologi di Tanah Air mulai melakukan efisiensi operasional dengan cara memangkas SDM yang tersedia.

“Maka dari itu kita lihat terjadi efisiensi di berbagai perusahaan start up (dalam) digital economy. Ada perusahaan yang tutup, dan juga melakukan pengurangan pegawai karena funding yang diterima juga menurun,” kata Mirza.

Sepanjang 2022 tercatat, terdapat beberapa start up teknologi di Indonesia yang melakukan PHK terhadap karyawan, memutuskan menutup layanan tertentu, hingga menutup total perusahaan.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: OJK ingatkan dampak pengetatan moneter ke ekonomi digital

Pewarta :
Editor: Yuniati Jannatun Naim
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE