Sampah nonorganik di Perairan Tanjungpinang meningkat 0,5 ton per hari

id Sampah,Perairan Tanjungpinang,kepri,meningkat 0,5 ton

Sampah nonorganik di Perairan Tanjungpinang meningkat 0,5 ton per hari

Pemkot Tanjungpinang memasang plang di Pelantar 2 yang berisi larangan membuang sampah di laut (Nikolas Panama)

Produksi sampai selama Natal 2022 tentu meningkat. Sampah pesisir di Pelantar I dan Pelantar II itu bukan hanya berasal dari kawasan itu saja, melainkan dari kawasan lainnya yang dibawa arus laut saat musim angin utara

Tanjungpinang (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Tanjungpinang menyatakan volume sampah nonorganik yang berasal dari rumah tangga dan kegiatan usaha yang mencemari perairan di ibu kota Provinsi Kepulauan Riau itu meningkat 0,5 ton sehingga menjadi 1,5 ton per hari.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tanjungpinang Riono di Tanjungpinang, Rabu, mengatakan sampah tersebut kebanyakan menumpuk di Pelantar I dan Pelantar II. Namun tidak seluruh sampah berasal dari rumah tangga dan aktivitas usaha di kawasan itu, melainkan juga dari kawasan lainnya.

"Produksi sampai selama Natal 2022 tentu meningkat. Sampah pesisir di Pelantar I dan Pelantar II itu bukan hanya berasal dari kawasan itu saja, melainkan dari kawasan lainnya yang dibawa arus laut saat musim angin utara," ujarnya.

Riono menuturkan sebanyak 20 orang petugas kebersihan setiap hari membersihkan sampah pesisir. Mereka menggunakan sampan dan menjaring sampah yang terapung di perairan.

Ada juga petugas kebersihan yang mengangkut sampah secara manual di tepi laut hingga di bawah rumah pelantar.

Sampah tersebut tidak pernah habis lantaran masih ada warga yang membuang sampah di laut. Padahal Dinas Lingkungan Hidup Tanjungpinang sudah berulang kali menyosialisasikan agar warga tidak membuang sampah di laut.

Total jumlah sampah di daratan maupun pesisir Tanjungpinang mencapai 90-100 ton per hari.

"Tega sekali buang sampah di laut. Laut itu bukan tong sampah. Kelestarian laut itu untuk kepentingan warga juga. Jadi seharusnya kita semua menjaga laut agar tetap bersih," katanya.

Riono mengungkapkan sampah nonorganiik yang menumpuk di bibir pantai di sejumlah kawasan pesisir di Tanjungpinang mencapai 3,5 meter. Petugas kebersihan tidak akan mampu membersihkan sampah tersebut secara manual karena setiap hari sampah tersebut terus bertambah.

Penggunaan alat berat untuk mengangkut sampah tersebut juga tidak dapat dilakukan di seluruh kawasan pesisir lantaran terbentur dengan jalan dan rumah warga.

"Ada 20 orang petugas yang setiap hari membersihkan sampah di pesisir Tanjungpinang," tuturnya.

Menurut dia, penumpukan sampah di pesisir Tanjungpinang tersebut terjadi lantaran tingkat kesadaran sebagian warga masih rendah untuk membuang sampah di tempat yang telah disediakan pemerintah.

Padahal pemerintah telah menyiapkan tempat pembuangan sampah yang setiap hari diangkut petugas kebersihan.

"Kami masih menemukan puluhan tempat sampah ilegal baik di daratan maupun kawasan pesisir," katanya.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sampah di Perairan Tanjungpinang meningkat 0,5 ton per hari

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE