Dua kasus COVID-19 muncul di Kepri setelah beberapa hari nihil

id Dua kasus baru COVID 19 muncul,Kepri, setelah beberapa hari nihil

Dua kasus COVID-19 muncul di Kepri setelah beberapa hari nihil

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kepri Tjetjep Yudiana.ANTARA/Nikolas Panama

Tanjungpinang (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau melaporkan dua kasus baru COVID-19 muncul setelah wilayah itu dalam beberapa hari ini nihil kasus aktif.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kepri Tjetjep Yudiana di Tanjungpinang, Jumat mengatakan dua orang warga yang tertular COVID-19 baru-baru itu berasal dari Kabupaten Bintan dan Tanjungpinang. Petugas kesehatan telah menangani pasien tersebut agar segera sembuh, dan tidak menularkan ke orang lain.

"Mudah-mudahan kedua pasien itu segera pulih," katanya.

Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kepri itu mengatakan Kepri sempat nihil kasus aktif COVID-19 sejak lima hari lalu selama beberapa hari.

Kabupaten dan kota lainnya yang masih bertahan nihil kasus aktif COVID-19 yakni Kota Batam, Kabupaten Karimun, Kabupaten Lingga, Kabupaten Kepulauan Anambas dan Kabupaten Natuna.

"Anambas hampir setahun nihil kasus aktif COVID-19. Lingga dan Natuna juga sering kali nihil kasus aktif," ujarnya.

Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kepri Adi Prihantara mengatakan sistem kekebalan tubuh masyarakat secara komunal sudah terbentuk hingga 90 persen berdasarkan hasil penelitian Kemenkes.

Hal itu yang menyebabkan kasus aktif COVID-19 di Kepri relatif sedikit ketika jumlah pasien COVID-19 di provinsi lainnya membludak.

"Alhamdulillah, kasus aktif COVID-19 di Kepri terkendali dengan baik," kata Sekda Kepri itu.

Kepala Dinas Kesehatan Kepri Muhammad Bisri mengatakan pemerintah fokus meningkatkan kekebalan tubuh masyarakat melalui vaksinasi.

Saat ini, kata dia capaian vaksinasi COVID-19 dosis pertama sebanyak 1.776.874 orang atau 98,57 persen, dosis kedua 1.557.799 orang atau 86,41 persen, booster pertama 775.917 orang atau 56,50 persen, dan booster kedua 9.535 orang atau 9,42 persen.

"Sasaran vaksinasi diutamakan terhadap kelompok masyarakat yang rentan tertular COVID-19, seperti lansia dan tenaga kesehatan," katanya.
 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE