Bintan, Kepri (ANTARA) - Lima kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada awal 2023 ini atau periode Januari-Februari 2023, berhasil ditangani oleh UPTD Pemadam Kebakaran (Damkar) daerah setempat.
Kepala UPTD Damkar Bintan Timur Nurwendi di Bintan, Sabtu (18/2/2023) mengatakan karhutla tersebut tersebar di empat kelurahan setempat, meliputi Sei Lekop, Gunung Lengkuas, Kijang Kota, dan Sei Enam. Namun, tak ada korban jiwa.
"Kebakaran melanda lahan semak belukar kosong, dan dekat dengan pemukiman penduduk," katanya.
Ia menyebut luas lahan terbakar berkisar dua sampai tiga hektare karena cepat ditangani tim Satgas Karhutla, sehingga kobaran api tak sempat meluas apalagi sampai melahap puluhan hektare lahan warga sekitar.
Menurutnya faktor karhutla biasanya disebabkan warga membakar tumpukan sampah di tengah lahan kosong, tapi setelahnya ditinggal begitu saja tanpa diawasi. Akibatnya, percikan api berpotensi tertiup angin hingga menyebar luas membakar area lahan di sekelilingnya.
"Apalagi sudah mau masuk musim kemarau di bulan Maret 2023, api mudah menyebar terbawa angin," ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau warga lebih berhati-hati saat membakar sampah pada musim kemarau, sebab dapat berdampak terhadap kebakaran hutan dan lahan hingga mengancam pemukiman warga setempat.
Ia pun menegaskan ada ancaman hukuman pidana bagi warga yang sengaja membuka lahan dengan cara membakar hutan. Sesuai UU Nomor 32 Tahun 2009, pelaku pembakar hutan dan lahan terancam penjara paling singkat tiga tahun dan paling lama 10 tahun serta denda antara Rp3 miliar hingga Rp10 miliar.
"Maka itu hati-hati kalau membakar sampah, karena bisa saja kita lupa atau lalai memadamkan api hingga memicu karhutla," ucap Nurwendi.
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa Satgas Karhutla terdiri dari unsur damkar, TNI, Polri, kelurahan, dan warga senantiasa siaga mengantisipasi adanya karhutla di wilayah Bintan, apalagi di tengah musim kemarau.
Pihaknya juga telah menyiagakan dua armada pemadam dengan kapasitas masing-masing 3 ton air. Warga dapat melapor langsung ke Satgas Karhutla atau ke kantor UPTD Damkar apabila terjadi kebarakan hutan dan lahan.
"Damkar siaga 1x24 jam. Kami merespon cepat jika ada laporan kebakaran dari warga," demikian Nurwendi.
Komentar