Denpasar (ANTARA) - BMKG mencatat dua kali gempa bumi yang mengguncang selatan Bali masing-masing dengan mangnitudo 5 dan 5,2 pada Senin (10/4) terjadi akibat aktivitas subduksi lempeng.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dihubungi di Denpasar, Bali, Senin.
BMKG mencatat kedua gempa itu tidak berpotensi tsunami. Berdasarkan catatan BMKG, gempa pertama terjadi pada pukul 08.36.20 WITA dengan magnitudo 5.
Sedangkan gempa kedua, terjadi hanya berselang sekitar satu menit yakni terekam pukul 08.37.29 WITA dengan magnitudo mencapai 5,2.
Baca juga: Gempa dengan magnitudo 5,2 mengguncang Bali
Berdasarkan catatan BMKG, getaran yang dihitung dengan skala Mercalli (MMI) III yakni getaran dirasakan nyata di dalam rumah, seperti ada truk yang melintas terasa di Kuta, Kabupaten Badung, Denpasar, Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, NTB.
Sedangkan skala MMI II-III yakni getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang terasa di Karangasem, Bali, Sumbawa Barat, NTB dan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.
“Dengan memperhatikan lokasi episentrum dan kedalaman, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng,” kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG: Dua gempa di Bali hari ini akibat aktivitas subduksi lempeng
Komentar