Tanjungpinang (ANTARA) - Karantina Pertanian Tanjungpinang memastikan siap mendampingi kegiatan ekspor produk ayam broiler hidup asal Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) ke Singapura.
"Pejabat kami baru saja melakukan pemeriksaan karantina terhadap 23.040 ekor ayam hidup yang dikirim ke Singapura," kata Kepala Karantina Pertanian Tanjungpinang, Aris Hadiyono, Selasa.
Pemeriksaan karantina meliputi pemeriksaan administrasi untuk memastikan kelengkapan dokumen persyaratan, selanjutnya dilakukan pemeriksaan fisik dan kesehatan untuk memastikan jumlah ayam yang dibawa sesuai dengan yang tertera di dokumen dan dipastikan ayam yang dikirim sehat.
"Sertifikat kesehatan hewan (KH-11) sudah diterbitkan, sehingga ayam itu dapat dikirim ke Singapura," ujarnya.
Baca juga: Pemprov Kepri mulai bangun rumah sakit jiwa
Ia menjelaskan ekspor ayam sebanyak 23.040 ekor adalah trial ekspor fase kedua yang dilakukan oleh PT JCI melalui anak usahanya PT CA di Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri, melalui Pelabuhan Sri Payung Batu Enam, Jumat (12/5).
Sebelum trial ekspor fase ke-dua ini berlangsung, katanya, pemilik telah memenuhi persyaratan sertifikat kompartemen bebas Avian Influenza (AI) dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI, hasil uji Laboratorium dari Balai Veteriner Bukittinggi untuk Uji Salmonella.
Kemudian hasil uji laboratorium dari Balai Veteriner Wates untuk uji Salmonella enteriditis, serta Surat Keterangan Kesehatan Hewan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bintan.
"Produk ayam broiler asal Bintan ini baru pertama kali diekspor," ungkapnya.
Ragam baru komoditas ekspor dari Kepri ini, lanjutnya, merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah, sinergi Karantina bersama PKH Kementerian Pertanian, Dinas Pertanian Provinsi Kepri, Dinas Pertanian Kabupaten Bintan dan instansi terkait lainnya dalam menyukseskan program gerakan tiga kali ekspor atau Gratieks.
Baca juga: BMKG imbau masyarakat waspada potensi banjir rob, termasuk di Kepri
Setelah dilakukan dua kali trial ekspor ini, diharapkan ekspor akan berjalan lancar yang akan mulai dilaksanakan pada Juni 2023. "Karantina Pertanian Tanjungpinang mendukung segala upaya investor untuk kelancaran ekspor dengan pendampingan dan sertifikasi," ujarnya pula.
Ia menambahkan ayam hidup yang diekspor ke Singapura menggunakan jalur laut dan dikemas dalam kotak keranjang, setiap kotak berisi 12 ekor ayam. Setiap flat open kontainer memuat 340 kotak. Hal ini sesuai dengan permintaan negara tujuan.
Trial ekspor telah dilakukan dua fase, fase pertama dilakukan trial pengiriman ke Batam hasilnya baik, trial ekspor fase kedua pengiriman ke Singapura juga berhasil dengan baik.
"Trial dilakukan untuk memastikan teknik pengiriman ayam dengan kotak keranjang dan flat open container berjalan lancar dengan jumlah ayam per kotak yang ditetapkan jumlahnya," demikian Aris Hadiyono.
Baca juga: PLN Batam imbau pelaku usaha gunakan genset terkait pemadaman bergilir
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Karantina dampingi ekspor ayam hidup asal Kepri ke Singapura
Berita Terkait
PPLP Tanjung Uban kerahkan 9 kapal amankan arus mudik
Jumat, 29 Maret 2024 17:09 Wib
Pemkot Batam siapkan 10 lokasi operasi pasar jelang lebaran
Jumat, 29 Maret 2024 16:39 Wib
PLN Batam dan Kejaksaan tandatangani MoU penanganan hukum
Jumat, 8 Maret 2024 16:31 Wib
Dinkes Batam pastikan pelayanan kesehatan saat momen lebaran
Jumat, 29 Maret 2024 15:09 Wib
BPBD Natuna: Sampai bulan Maret 2024 luas karhutla capai 424 hektare
Jumat, 29 Maret 2024 14:58 Wib
UMRAH Kepri terima 1.349 mahasiswa baru melalui SNPMB 2024 jalur prestasi
Jumat, 29 Maret 2024 14:40 Wib
Menkumham sebut perjanjian ekstradisi RI-Singapura bersifat progresif
Jumat, 29 Maret 2024 14:04 Wib
Danlanud RSA Natuna cek kesiapan bandara RSA jelang Lebaran Idul Fitri
Jumat, 29 Maret 2024 12:14 Wib
Komentar