Pemprov Kepri tinjau lokasi pembangunan tapak Jembatan Batam - Bintan

id Pembangunan jembatan Babin,Pemprov Kepri,Batam,Kepri,said wahidin, bintan

Pemprov Kepri tinjau lokasi pembangunan tapak Jembatan Batam - Bintan

Pemprov Kepri dan Tim AIIB memberikan sosialisasi kepada warga Tanjung Sauh terkait pembangunan Jembatan Babin. (ANTARA/HO-Tim Pembangunan Jembatan Babin)

Batam (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepri bersama Tim Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) asal Tiongkok meninjau lokasi pembangunan tapak Jembatan Batam-Bintan mulai dari Kabil, Tanjung Sauh, Pulau Buau (Kota Batam) hingga Tanjung Permai Sri Kuala Lobam (Kabupaten Bintan).
 
"Hari ini kami sudah melakukan peninjauan terhadap beberapa lokasi pembangunan tapak jembatan bersama tim dari AIIB, baik di sisi Kota Batam dari mulai Kabil, Tanjung Sauh, Pulau Buau, Tanjung Permai Sri Kuala Lobam, Kabupaten Bintan," ujar anggota Tim Pembangunan Pemprov Kepri Said Wahidin usai melakukan peninjauan di Batam, Kamis.
 
Ia menjelaskan peninjauan itu untuk melihat kondisi tanah yang nantinya dibangun tapak jembatan dan melihat habitat-habitat apa saja yang ada di daerah itu.

Baca juga: Dorong penggunaan produk dalam negeri di K/L Negara, Kemenkumham dan Kemenkeu gelar temu bisnis tahun 2023

Selain itu, katanya, tim dari AIIB juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat di Tajung Sauh terkait dengan pembangunan jembatan tersebut.
 
"Mereka sangat memperhatikan keberadaan habitat di sana, harapannya nanti ketika sudah terbangun jembatan ini, tidak mengganggu habitat yang ada di pulau tersebut," kata dia.
 
Setelah dilakukan peninjauan, ujar dia, dilanjutkan dengan soil investigation (metode penentuan sifat fisik tanah yang akan menjadi tempat dibangun konstruksi) pada September 2023.

Baca juga: Gubernur Ansar promosikan Pulau Penyengat kepada Duta Besar UEA
 
Dia menjelaskan secara keseluruhan pengadaan lahan untuk pembangunan Jembatan Batam-Bintan (Babin) dibutuhkan kurang lebih 74,43 hektare dengan panjang jembatan diperkirakan mencapai 14,753 kilometer.

Adapun yang telah selesai rekapitulasi pengadaan lahan ada di sisi Pulau Bintan, Pulau Buau dan Tanjung Sauh, yang ditandai dengan telah terbit 52 sertifikat.
 
Pembiayaan pembangunan itu, kata Said, menggunakan dua metode, yaitu pinjaman dari AIIB sebesar Rp4,3 triliun untuk pembangunan dari Batam ke Tanjung Sauh, sedangkan dari Tanjung Sauh ke Bintan itu menggunakan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).

Baca juga:
TPID Kepri tekan inflasi melalui konsistensi GNPIP

Gubernur Ansar paparkan peluang investasi kepada Dubes Uni Emirat Arab

Polresta Tanjungpinang musnahkan 3,8 kilogram sabu dan 4.666 pil ekstasi

11.459 haji Debarkasi Batam telah tiba di Tanah Air

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE