Batam, Kepri (ANTARA) - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Batam, Kepulauan Riau, secara intensif melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait guna mengantisipasi dan mengatasi kenaikan harga barang penyumbang inflasi.
Ketua Harian TPID Kota Batam Jefridin Hamid di Batam, Kepri, Senin mengatakan sampai dengan 1 September 2023, telah dilaporkan sebanyak 156 laporan dan 35 laporan hasil monitoring inflasi daerah mingguan.
"Berdasarkan hasil monitoring pengendalian inflasi daerah pada minggu ke-5 Agustus 2023, kenaikan harga terjadi pada empat komoditas bahan pokok yaitu cabai merah keriting, cabai rawit hijau, bawang merah, dan bawang putih," kata Jefridin, yang mengikuti secara virtual Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Minggu Pertama September 2023 yang dipimpin Mendagri Tito Karnavian pada Senin.
Pihaknya juga melakukan koordinasi dengan daerah penghasil komoditas untuk melakukan kerja sama pasokan cabai merah dan bawang merah dengan Kabupaten Lombok Timur, melakukan rapat teknis TPID, serta pemantauan harga dan stok.
Baca juga: TPID Kepri tekan inflasi melalui konsistensi GNPIP
Berdasarkan data BPS pada Agustus 2023, Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Batam menunjukkan inflasi sebesar 0,17 persen.
IHK mengalami kenaikan dari 114,65 pada Juli 2023 menjadi 114,85 pada Agustus 2023. Inflasi tahun kalender 2023, yaitu Agustus 2023 terhadap Desember 2022 menunjukkan inflasi sebesar 1,09 persen.
Sementara itu, Mendagri Tito Karnavian dalam rapat tersebut menyampaikan tinjauan inflasi bulan Agustus dan indeks perkembangan harga pada minggu ke-5 Agustus 2023.
Inflasi pada bulan Agustus 2023 terjadi deflasi secara bulan ke bulan, tetapi inflasi tahun ke tahun mengalami kenaikan.
"Penyumbang inflasi pada Agustus 2023 terjadi pada sektor transportasi, akibat kenaikan harga BBM dengan inflasi sebesar 9,65 persen. Dan beras turut ambil andil menyumbang inflasi tertinggi dari seluruh komponen inflasi sebesar 0,05 persen," kata Tito.
Komentar