Batam (ANTARA) - Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Diskum) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) mencatat sebanyak 1.873 usaha mikro binaan telah mengantongi Nomor Induk Berusaha (NIB) hingga September 2025.
Kepala Diskum Kota Batam Salim menyampaikan bahwa pendampingan dilakukan secara menyeluruh, mulai dari kelembagaan, perizinan, desain kemasan, hingga sertifikasi produk.
“Kami siapkan konsultan dan tenaga pendamping. Bahkan untuk desain kemasan, sudah ada mesin dan empat tenaga khusus yang membantu UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) membuat kemasan produknya,” katanya saat dihubungi di Batam, Selasa.
Salim mengatakan bahwa angka ini menunjukkan semakin banyak pelaku usaha kecil di Batam yang berhasil melengkapi legalitas usahanya.
Selain fasilitasi legalitas, Diskum Batam rutin mengikutsertakan usaha mikro binaan dalam berbagai kegiatan seperti ekspo, bazar, hingga pameran produk.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing pelaku usaha dan memperluas pasar produk mereka.
“Tidak hanya di tingkat lokal, kami juga mendorong UMKM agar bisa menembus pasar ritel hingga ekspor melalui program etalase ekspor dan kurasi produk,” tambah Salim.
Baca juga: Kapolda Kepri sebut program MBG bantu orang tua penuhi sarapan anak
Terkait aspek legalitas, Diskum Batam memberikan pendampingan penuh bagi UMKM untuk memperoleh berbagai izin penting, di antaranya Sertifikat Produk Industri Rumah Tangga (PIRT) untuk produk pangan tahan lebih dari tujuh hari.
“Kami juga bantu fasilitasi untuk sertifikasi halal untuk makanan dan minuman, merek dagang untuk perlindungan brand. Untuk izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), kami juga dampingi,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa pihaknya melakukan edukasi mengenai tata cara produksi pangan olahan yang baik (CPPOB), agar pelaku UMKM mampu memenuhi standar yang ditetapkan.
Tidak hanya UMKM binaan lama, Diskum Batam juga membuka kesempatan bagi pelaku usaha baru untuk ikut serta dalam program bimbingan teknis (Bimtek).
“Bimtek ini ada dua, untuk UMKM binaan lama maupun yang baru masuk. Dengan begitu mereka bisa langsung terintegrasi dalam binaan kami,” ujar Salim.
Menurutnya, jenis usaha yang paling dominan masih di sektor makanan dan minuman, diikuti fesyen dan kerajinan.
Baca juga: Bea Cukai Batam gagalkan penyelundupan 20 ton pasir timah asal Bangka Belitung

Komentar