Ankara (ANTARA) - Serangan Israel di Jalur Gaza yang diluncurkan setelah serangan Hamas menewaskan sedikitnya 198 warga Palestina dan mengakibatkan lebih dari 1.600 warga luka-luka, demikian dikatakan Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza pada Sabtu melalui akun Facebooknya.
Israel memulai Operasi Iron Swords di Gaza sebagai balasan atas Operasi Badai Al-Aqsa yang dilakukan pasukan Hamas terhadap Israel pada hari tersebut.
Tentara Israel "memulai operasi skala besar untuk membela warga sipil Israel dari serangan gabungan yang diluncurkan terhadap Israel oleh Hamas pagi ini," kata mereka melalui pernyataan.
Kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh pada Sabtu menggambarkan operasi serangan terhadap Israel sebagai tindakan 'epik heroik' untuk merespons agresi terhadap Masjid Al Aqsa.
"Pada momen bersejarah ini, kami terlibat dalam epik heroik demi Masjid Al Aqsa, kesucian kami, dan para pejuang kami yang ditahan," kata Haniyeh melalui pernyataan.
Dia mengatakan "agresi Zionis telah mencapai puncaknya dalam beberapa hari terakhir, ketika ribuan pemukim menodai kesucian Al Aqsa," seraya menambahkan bahwa Israel juga melanjutkan agresinya di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Tentara Israel menyatakan "siap" berperang setelah beberapa faksi Palestina di Jalur Gaza menembakkan rentetan roket ke Israel.
Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata kelompok perlawanan Palestina Hamas, mengumumkan dimulainya Operasi Badai Al Aqsa dengan mengerahkan roket-roket yang menargetkan beberapa lokasi musuh, bandara, dan instalasi militer.
Mereka juga merilis cuplikan video yang menunjukkan penangkapan sejumlah tentara Israel selama operasi tersebut.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Serangan Israel di Gaza akibatkan 198 tewas dan 1.600 lebih terluka
Komentar