PLO sebut permintaan pasokan makanan dan obat ke Jalur Gaza ditolak Israel

id Palestina,PLO,Israel,Jalur Gaza,konflik Palestina-Israel

PLO sebut permintaan pasokan makanan dan obat ke Jalur Gaza ditolak Israel

Ilustrasi - Pengunjukrasa mengibarkan bendera Palestina saat aksi stop perang Israel-Palestina di depan Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Jakarta, Selasa (10/10/2023). . ANTARA FOTO/Fauzan/YU (ANTARA FOTO/FAUZAN)

Ramallah (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Hussein al-Sheikh mengatakan pihaknya telah meminta agar makanan dan obat-obatan segera dipasok untuk warganya di Jalur Gaza, namun permintaan itu ditolak Israel.

"Kami mendesak lembaga kemanusiaan internasional dan komunitas internasional agar turut campur menghentikan segera agresi dan mengizinkan masuk bahan bantuan karena Jalur Gaza saat ini menghadapi bencana besar kemanusiaan," kata pejabat PLO di Twitter.

Hussein al-Sheikh juga meminta supaya jaringan listrik dan air kembali dipulihkan.

Kolonis Israel pada Selasa malam menembaki rumah-rumah warga Palestina di Kota Hebron, ungkap sumber setempat.

Sumber itu mengatakan kepada koresponden WAFA bahwa sekelompok pemukim penjajah dari permukiman ilegal Israel di Kiryat Arba menembaki rumah-rumah warga Palestina di kota Hebron.

Mereka juga meneror anak-anak dan perempuan, katanya.

Tidak ada laporan korban luka dalam insiden di kota tersebut, demikian menurut Kantor Berita Palestina WAFA.

Sementara itu, dalam pemberitaan terpisah, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan kembali seruannya kepada Palestina dan Israel agar mengakhiri permusuhan yang menyebabkan "penderitaan tak terkira" dari kedua belah pihak.

"Lebih dari 1.000 orang tewas dan semakin banyak yang mengalami luka-luka akiabrt aksi kekerasan mengerikan oleh (kelompok Palestina) Hamas pada Sabtu di Israel, dan bombardemen berhari-hari Israel di Gaza," kata WHO.

WHO mengaku telah menawarkan bantuan kepada pejabat kesehatan Israel dan Palestina.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi pada Senin menyetujui permintaan WHO untuk memfasilitasi pengiriman pasokan obat-obatan dan bantuan kemanusiaan lainnya dari WHO untuk Gaza melalui pintu lintas batas Rafah.

"Koridor transportasi tersebut harus dilindungi," tandas WHO.

Mengingat rumah sakit-rumah sakit di Gaza beroperasi menggunakan generator cadangan yang bahan bakarnya kemungkinan habis dalam beberapa hari, WHO menyatakan "respons kesehatan untuk menyelamatkan nyawa para korban saat ini tergantung kepada secepat mungkin menyalurkan pasokan dan bahan bakar ke fasilitas-fasilitas kesehatan."

WHO juga berupaya untuk segera mendapatkan pasokan medis secara lokal guna memenuhi permintaan dan juga menyiapkan pasokan dari Pusat Logistik Medis Global di Dubai.

Sumber: WAFA



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PLO: permintaan pasokan makanan dan obat ke Gaza ditolak Israel

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE