Ribuan orang unjuk rasa di New York mendukung Palestina

id new york,palestina,israel,solidarity,Jagat, solidaritas, unjuk rasa

Ribuan orang unjuk rasa di New York mendukung Palestina

Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam sesi debat Sidang Majelis Umum ke-78 PBB di New York, Kamis (21/9/2023). (ANTARA/HO-UN Photo.)

Washington (ANTARA) - Ribuan orang berkumpul di Kota New York pada Jumat waktu Amerika Serikat untuk memberikan dukungan kepada Palestina dan menentang serangan Israel di Gaza.

Para demonstran menuntut pendudukan Israel diakhiri dan pembebasan wilayah Palestina. Mereka menuduh Israel melakukan "genosida" di wilayah itu.

Sambil membentangkan bendera Palestina dan berbagai spanduk, para demonstran berpawai dari Times Square sampai Konsulat Jenderal Israel sebagai solidaritas terhadap rakyat Palestina.

Spanduk-spanduk bertuliskan pesan seperti "Bebaskan Palestina", "Perlawanan Itu Sah", "Gaza menolak rezim Zionis", dan "Akhiri semua bantuan AS untuk Israel", terlihat jelas.

Namun unjuk rasa ini mendapatkan tandingan dari demonstran yang menyatakan bersolidaritas kepada  Israel.

Cuplikan gambar Anadolu menangkap terjadinya konfrontasi antara dua kelompok yang berlawanan itu, termasuk satu orang yang ditangkap polisi.

Aksi unjuk rasa  yang kedua kalinya terjadi di New York  berlangsung di tengah serangan udara terus berlanjut Israel  sejak serangan Hamas ke Israel akhir pekan lalu.

Pasukan Israel terus menerus meluncurkan serangan militer di Jalur Gaza sebagai balasan atas serangan Hamas di wilayah-wilayah Israel.

Konflik itu pecah  Sabtu pekan lalu ketika Hamas memulai Operasi Banjir Al-Aqsa  yang merupakan  serangan mendadak berupa roket dan penyusupan ke wilayah Israel melalui darat, laut dan udara.

Hamas berdalih operasi tersebut merupakan pembalasan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur dan kekerasan pemukim Israel terhadap warga Palestina yang terus meningkat.

Militer Israel kemudian melancarkan Operasi Pedang Besi dengan menyasar Hamas di Jalur Gaza.

Balasan Israel itu meluas hingga menutup pasokan air dan listrik ke Gaza.

Sementara itu, dalam pemberitaan sebelumnya disebutkan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Jumat mengatakan bahwa serangan ke Jalur Gaza "hanyalah permulaan"

"Kami menyerang musuh-musuh kami (Hamas) dengan kekuatan yang belum pernah ada, dan saya pastikan bahwa ini hanya permulaan. Musuh kami baru mulai menanggung akibatnya," ujar dia dalam pernyataan yang disiarkan di televisi Channel 12 Israel.

Netanyahu mengatakan Israel akan mengakhiri pertempuran pada saat yang tepat setelah Hamas dikalahkan.

Dia menekankan bahwa Tel Aviv sedang memobilisasi dukungan internasional besar-besaran untuk operasi itu dan mencatat perkiraan pasokan amunisi dan persenjataan dari Amerika Serikat.

Netanyahu bahkan bersumpah di lebih dari satu kesempatan untuk memberantas gerakan Hamas sejak dimulainya Operasi Badai Al-Aqsa.

Jumlah warga Palestina yang tewas telah meningkat menjadi 1.799 dan sebanyak 6.612 terluka akibat serangan bom sejak Sabtu, termasuk 1.644 anak-anak dan 1.005 wanita, menurut sumber Kementerian Kesehatan pada Jumat.

Sumber: Anadolu
 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE