OKI segera gelar sidang darurat bahas perang Israel-Hamas

id Konflik Palestina Israel, Konflik Israel Hamas, Jalur Gaza, OKI,jagat,arab, jeddah

OKI segera gelar sidang darurat bahas perang Israel-Hamas

Siswa SD Al Firdaus Solo memegang poster saat shalat ghaib dan doa bersama untuk warga Palestina yang tewas dalam konflik dengan Israel di Solo, Jawa Tengah, Jumat (13/10/2023). ANTARAFOTO/Maulana Surya/Spt/am.

Istanbul (ANTARA) - Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menyatakan akan menggelar pertemuan darurat Rabu pekan depan guna membahas perkembangan terkini di Jalur Gaza terkait perang Israel dan Hamas.

"Atas undangan Kerajaan Arab Saudi, yang memimpin KTT Islam dan Komite Eksekutif Organisasi Kerja Sama Islam, Komite Eksekutif OKI akan mengadakan pertemuan darurat," kata OKI seperti dikutip kantor berita Andadolu pada Sabtu.

Pertemuan tersebut dilakukan untuk mencermati ekskalasi situasi militer di Gaza dan sekitarnya serta kondisi yang kian parah, yang membahayakan kehidupan warga sipil dan keamanan serta stabilitas kawasan secara keseluruhan, kata OKI.

Perang Israel-Hamas yang telah berlangsung sejak pekan lalu terus berlanjut.

Menurut laporan Reuters, ribuan warga Palestina melarikan diri dari bagian utara Jalur Gaza pada Sabtu karena mengkhawatirkan serangan darat Israel.

Israel terus menggempur daerah tersebut dengan serangan udara, tapi menyatakan tetap membuka dua jalan bagi warga sebagai jalur mengungsi.

Israel bersumpah akan memusnahkan Hamas yang menguasai Gaza sebagai balasan atas serangan yang menewaskan 1.300 warga Israel.

Israel mengepumg total Jalur Gaza dan membombardirnya dengan serangan udara besar-besaran. Israel juga memutus pasokan listrik, air, dan bahan bakar bagi seluruh penduduk Gaza.

Pihak-pihak berwenang di Gaza mengatakan lebih dari 2.200 orang tewas yang seperempat di antaranya anak-anak.

Israel pada Jumat menyerukan semua dari sekitar sejuta penduduk Kota Gaza agar pindah ke selatan Jalur Gaza dalam waktu 24 jam.

Sebaliknya, Hamas meminta warga Gaza tidak pergi dengan mengatakan jalan keluar tidak aman dan puluhan orang tewas akibat serangan terhadap mobil dan truk pembawa pengungsi pada Jumat.

Dalam pemberitaan terpisah, disebutkan ribuan warga Palestina berlindung di Rumah Sakit Al-Shifa, rumah sakit terbesar di Jalur Gaza, dari serangan udara Israel yang sedang berlangsung, kata seorang pejabat rumah sakit, Sabtu.

“Sekitar 35.000 warga Gaza berlindung di rumah sakit dari agresi Israel,” kata direktur rumah sakit, Mohamed Abu Slima, di Facebook.

“Para warga benar-benar panik dan ketakutan,” katanya, seraya menambahkan bahwa banyak keluarga yang mendirikan tenda di sekitar rumah sakit.

Militer Israel pada Jumat memperingatkan 1,1 juta penduduk di utara Gaza untuk mengungsi dari rumah mereka dan segera pindah ke selatan Jalur Gaza. Seruan itu menyebabkan ribuan orang berlindung di rumah sakit.

Kementerian Kesehatan yang berbasis di Gaza mengatakan sedikitnya 70 warga Palestina tewas dan 200 lainnya luka-luka dalam serangan udara Israel terhadap iring-iringan truk pembawa warga Palestina yang mengungsi dari Jalur Gaza utara ke bagian selatan.

Juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Stephane Dujarric memperingatkan bahwa perintah pengosongan wilayah utara Gaza akan menimbulkan konsekuensi kemanusiaan yang mengerikan bagi warga Palestina.

Pasukan Israel terus melancarkan serangan militer di Jalur Gaza sebagai tanggapan atas serangan militer oleh kelompok Palestina Hamas di wilayah Israel.

Konflik tersebut dimulai pada Sabtu akhir pekan lalu ketika Hamas memulai Operasi Badai Al Aqsa –sebuah serangan mendadak yang mencakup serangkaian peluncuran roket dan serbuan ke Israel melalui darat, laut dan udara.

Hamas mengatakan operasi tersebut merupakan pembalasan atas penyerbuan Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur, yang diduduki Israel, dan meningkatnya kekerasan oleh kalangan pemukim Israel terhadap warga Palestina.

Militer Israel kemudian melancarkan "Operasi Pedang Besi" yang menargetkan Hamas di Jalur Gaza.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: OKI segera gelar sidang darurat di Saudi bahas perang Israel-Hamas

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE