Tanjungpinang, Kepri (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), melatih 40 warga Kampung Madong dan Kampung Sei Nyirih di Kelurahan Kampung Bugis, Kecamatan Tanjungpinang Kota.
Kepala Disbudpar Tanjungpinang Muhammad Nazri mengatakan pelatihan dilaksanakan dalam rangka mendukung pengembangan Kampung Madong dan Sei Nyirih yang telah ditetapkan sebagai kawasan minawisata.
"Dengan telah diluncurkannya kawasan minawisata Kampung Madong dan Sei Nyirih, semua pihak terkait patut mendukung kegiatan ini, salah satunya dari Disbudpar melalui pelatihan pemandu wisata," kata Muhammad Nazri di Tanjungpinang, Rabu.
Baca juga:
Pemkot Tanjungpinang ingatkan distributor memasang label harga beras
Sejumlah ASN ikuti penulisan jurnal akademik dan etika internasional bersama BKKBN
Nazri menyampaikan pengelolaan kawasan minawisata ini dengan konsep pariwisata berbasis masyarakat, sehingga peran masyarakat penting untuk pengembangan pariwisata tersebut.
Oleh karena itu, kata dia, dalam pelatihan ini pesertanya hampir 80 persen diambil dari masyarakat Kampung Madong dan Sei Nyirih.
Untuk pengembangan kawasan wisata ini, lanjutnya, Disbudpar Tanjungpinang akan meluncurkan paket wisata ke kawasan minawisata Kampung Madong dan Sei Nyirih.
"Objek wisata yang ditawarkan mulai perikanan, sosial, mangrove dan danau biru," kata dia.
Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan berbagai pihak di antaranya Bintan Resort Cakrawala (BRC), travel dan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) untuk menarik kunjungan wisatawan datang ke kawasan minawisata Kampung Madong dan Sei Nyirih.
Baca juga:
Kejati Kepri limpahkan dua tersangka korupsi jembatan Tanah Merah
Gubernur Kepri gencar jemput bola APBN demi dukung pembangunan daerah
Ia menambahkan dengan adanya kunjungan wisatawan baik mancanegara maupun nusantara, akan memiliki efek domino buat masyarakat setempat dan juga Pemkot Tanjungpinang.
"Dengan adanya kunjungan wisatawan, maka warga sekitar harus siap dan paham terkait apa saja yang disiapkan pada saat mereka datang. Paling penting ialah soal kebersihan lingkungan, jangan sampai tamu datang masih terlihat kesan kumuh, kita malu," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Salman, mengatakan pelatihan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan, motivasi dan kompetensi pengelola desa wisata agar lebih profesional dan berkualitas dalam melakukan pengelolaan desa wisata dan memberikan pelayanan kepada wisatawan.
Pelatihan pengelolaan desa wisata ini dilaksanakan selama tiga hari 23-25 Oktober 2023, sedangkan pelatihan pemandu wisata buatan dilaksanakan selama empat hari 24-27 Oktober 2023 di Rumah Makan Kampung Madong, Kecamatan Tanjungpinang Kota, Kota Tanjungpinang.
"Peserta 40 orang terdiri atas delegasi Pokdarwis Kampung Bugis, pengelola peternakan dan agrowisata Bukit Manuk, masyarakat Kampung Madong dan Sungai Nyirih serta Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI)," imbuhnya.
Baca juga:
OJK cegah generasi muda terjerat pinjol
Baharkam Polri tangkap dua kapal Vietnam di Perairan Natuna
OJK sosialisasi tindak pidana jasa keuangan di Kepulauan Riau
Komentar