Batam (ANTARA News) - Satu kapal perintis direncanakan melayani penumpang dan angkutan barang di rute Tanjungpinang beserta beberapa pulau di Kabupaten Lingga Provinsi Kepulauan Riau, serta Nipah Panjang dan Muara Saba di Provinsi Jambi.
Pulau-pulau Kabupaten Lingga yang akan disinggahi kapal itu adalah Senayang, Sungai Tenam, Dabo Singkep, Pekajang dan Berhala, kata Gubernur Kepulauan Riau, Muhammad Sani, yang pada Senin dan Selasa mengunjungi Pulau Pekajang Kecil dan Kota Dabo Singkep, disertai Bupati Lingga, Daria.
"Insya Allah, pada tahun ini," katanya, tetapi belum menyebut waktu pasti kapal perintis 900 GT bantuan pemerintah pusat itu datang dan dioperasikan.
Direncanakan, dengan rentang waktu sepekan sekali, kapal perintis akan membuka akses warga pulau-pulau di Kabupaten Lingga sehingga pergerakan orang, uang, barang, juga perniagaan hasil kebun dan hasil laut dapat lebih lancar dan mendukung kemakmuran warga, ujarnya.
Pulau Pekajang Kecil merupakan wilayah terluar Kepri yang berbatasan dengan Provinsi Bangka Belitung (Babel).
Dengan luas sekitar 47,5 hektare dan berpenduduk 120 kepala keluarga yang mayoritas adalah nelayan, Pekajang Kecil merupakan gugusan dari Pulau Tujuh yaitu Pekajang Besar, Pekajang Kecil (Cibia), Pasir Keliling, Kembung, Tengkuyu, Penyaman dan Lalang.
Di antara Pulau Tujuh, hanya Pekajang Kecil (Cibia) yang berpenduduk menetap, dan warga dengan kapal motor kecil dapat sampai ke Belinyu di Babel dalam waktu satu jam, sedangkan bila ke ibukota Lingga, di Daik Lingga memerlukan waktu 10 jam ketika ombak laut tidak besar.
Pulau Cibia dulu pernah menjadi gudang pasir timah laut, tetapi sekarang bangunan gudang tersebut tinggal puing-puing.
Di depan kantor desa sejak 2008 berdiri tugu hasil Survei Penegasan Batas Daerah Kepri dan Jambi dari Kementerian Dalam Negeri untuk titik pangkal penarikan garis wilayah perairan 12 mil ke arah Provinsi Babel.
Di pulau itu terdapat satu puskesmas pembantu, satu sekolah dasar dengan 50 orang siswa yang 13 guru kepala sekolah dan tata usaha merangkap mengajar dan mengurus administrasi 18 pelajar sekolah menengah pertama satu atap.
Pemprov Kepri akan membiayai enam orang lulusan SMPN Satu Atap Desa Pekajang untuk melanjutkan studi ke SMA pada tahun ini, serta menyediakan "transceiver" untuk telekomunikasi warga dan aparat desa.
Melalui APBD 2012, Pemprov Kepri akan mengalokasikan pembangunan 10 unit rumah bagi guru.
Pemprov Kepri juga akan mengkaji permintaan dari Desa Pekajang bagi pengadaan kapal cepat 200 PK sehingga jarak tempuh ke Daik Lingga dapat tiga jam ketimbang dengan kapal kecil yang makan waktu 10 jam.
Kepada Kadis Pendidikan Pemrov Kepri Yatim Mustafa yang meminta menulis apa yang diperlukan, beberapa siswa minta pemerintah memberi buku-buku ajar Matematika, Biologi, Bahasa Inggris, Agama Islam, bahkan seragam sekolah.
Sengketa wilayah
Gubernur Sani kepada wartawan mengemukakan, kunjungan ke Pulau Pekajang Kecil bukan karena dewasa ini ada potensi sengketa dengan Pemprov Babel yang bisa jadi menganggap pulau itu termasuk wilayah Babel.
"Bukan karena itu," katanya, sambil tersenyum.
Ia menyatakan, kunjungan ke pulau-pulau terluar dalam rangkaian program memberdayakan wilayah dengan pendekatan kemakmuran masyarakat, seperti yang saya lakukan juga antara lain ke Pulau Letung di Kabupaten Kepulauan Anambas.
Kunci untuk menjaga wilayah, kata Sani adalah dengan pendekatan kesejahteraan, misalnya dengan membuka akses transportasi di wilayah laut Kabupaten Natuna, Kabupaten Kepulauan Anambas dan Kabupaten Lingga.
Sedangkan mengenai penyelesaian sengketa atas Pulau Berhala yang berdasarkan Undang-Undang No 31/2003 tentang Pembentukan Kabupaten Lingga masuk ke wilayah Lingga Provinsi Kepri, tetapi berdasarkan UU No 54/1999 tentang Pembentukan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, masuk ke Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi, ia mengemukakan, menunggu keputusan dari Mendagri.
Gubernur Kepri dan Gubernur Jambi sudah menghadap Mendagri.
Keputusan apa nanti adalah wewenang Mendagri, kata Sani mengenai Pulau Berhala yang kini status quo.
"Dalam kondisi status quo, silakan saja Jambi juga membangun, tetapi Pulau Berhala tetap wilayah Kepri. Solusi versi Kepri, Pulau Berhala tidak untuk dibelah dua," kata Gubernur Sani.
Mengenai pemikiran Mendagri Gamawan Fauzi agar Kabupaten Natuna digabungkan ke Provinsi Kalimantan Barat, Gubernur Sani menyatakan itu hanya kerangka pemikiran Menteri yang tidak bisa serta merta diwujudkan, tanpa melalui berbagai proses dan masukan dari bawah.
"Pemprov Kepri," kata Gubernur, "tentu akan menolak."
(ANT-JSB/Btm1)
Komentar