Yerusalem (ANTARA) - Bank Sentral Israel pada Senin mengatakan biaya perang Israel di Gaza dapat mencapai 210 milyar Shekel atau $58 milyar (setara Rp897,3 trilyun) membebani perekonomian negara.
Gubernur Bank Sentral Amir Yaron dalam konferensi pers, mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengendalikan belanja publik dengan cepat sebelum pasar bereaksi buruk jika pemerintah gagal melakukannya.
Pernyataan Yaron muncul seiring dengan keputusan bank untuk menurunkan suku bunga dari 4,75 persen menjadi 4,5 persen yang menjadi penurunan suku bunga pertama sejak 2020.
“Tidak bertindak sekarang untuk menyesuaikan anggaran dengan pemotongan pengeluaran, menghapus kementerian yang berlebihan dan meningkatkan pendapatan mengingat kebutuhan perang kemungkinan akan merugikan perekonomian lebih banyak di masa depan,” ujar Yaron.
Israel telah menggempur Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober, menewaskan sedikitnya 21.978 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai 57.697 lainnya, menurut otoritas kesehatan setempat.
Sekitar 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas pada 7 Oktober.
Mahkamah Internasional...
Berita Terkait
Komandan Hizbullah tewas dalam serangan Israel
Rabu, 15 Mei 2024 10:48 Wib
1.000 anggota Hamas jalani pengobatan di Turki
Selasa, 14 Mei 2024 16:45 Wib
TNI AL libatkan sebanyak 210 personel dalam latihan perang ranjau bersama RSN
Selasa, 14 Mei 2024 14:04 Wib
PPIH: Calon haji Embarkasi Batam dapat biaya hidup dalam mata uang riyal
Sabtu, 11 Mei 2024 12:50 Wib
Brigade Al-Qassam sergap pasukan Israel
Sabtu, 11 Mei 2024 5:59 Wib
Gedung Putih sebut Israel masih terima "sebagian besar" kiriman senjata dari AS
Jumat, 10 Mei 2024 11:28 Wib
Joe Biden akui bom AS digunakan untuk bunuh warga sipil di Jalur Gaza
Kamis, 9 Mei 2024 9:38 Wib
Brigade Al-Qassam terlibat bentrokan sengit dengan pasukan Israel di Rafah Jalur Gaza
Rabu, 8 Mei 2024 16:33 Wib
Komentar