Tanjungpinang (ANTARA) - Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kepulauan Riau Rohina berharap pemilihan duta generasi berencana (Genre) 2024 mampu melahirkan generasi remaja menjadi agen perubahan bagi lingkungan sekitarnya.
Rohina mengatakan duta Genre harus bisa mencegah triad KRR khususnya di kalangan remaja seusia mereka, yaitu menghindari pernikahan dini, menjauhi seks bebas, serta bebas napza (narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya).
"Dengan demikian diharapkan keturunan berkualitas dapat diwujudkan di Kepri," kata Rohina pada kegiatan Puncak Gema Apresiasi Duta GenRe Kepri di Aula Wan Seri Beni, Pulau Dompak, Tanjungpinang, Sabtu.
Ia menyebut pemilihan duta Genre Kepri bukan ajang seremoni belaka, namun bagaimana agar remaja menjadi role model atau panutan bagi remaja seusianya, sehingga menjadi remaja yang berkualitas.
Menurutnya remaja berkualitas juga akan menjadi calon ibu yang akan melahirkan keturunan yang berkualitas pula di masa-masa mendatang.
"Kenapa harus jadi remaja berkualitas, karena mereka kelak akan menyambut tongkat estafet generasi kepemimpinan saat ini untuk kemajuan bangsa Indonesia ke depan, khususnya Kepri," ujarnya.
Rohina turut mengapresiasi semangat para finalis duta Genre perwakilan dari tujuh kabupaten/kota se-Kepri untuk bersaing di pemilihan duta Genre tingkat provinsi.
Dari total 20 finalis atau sepuluh pasang duta Genre yang ikut serta, lanjut dia, akan dipilih satu pasang duta Genre Provinsi Kepri untuk selanjutnya dikirim ke pemilihan duta Genre tingkat nasional.
"Kita berharap siapapun yang juara, semoga mampu menjadi agen perubahan bagi remaja lainnya di Kepri. Bagi yang belum berhasil juara, tetap semangat dan jangan berputus asa," ucap Rohina.
Sementara, Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengapresiasi acara pemilihan duta Genre yang digelar BKKBN sebagai upaya melahirkan generasi atau remaja berkualitas di daerah tersebut.
Menurut Ansar peran penting remaja menjadi sebuah keniscayaan yang tidak bisa dipungkiri, karena nasib bangsa Indonesia ke depan sangat tergantung dengan kualitas remaja hari ini.
Apalagi dalam mewujudkan cita-cita Indonesia emas tahun 2045, maka pemerintah dan stakeholder terkait harus menyiapkan generasi yang sehat, produktif, inovatif, serta punya dedikasi dan semangat untuk memajukan tanah air.
"Pesan saya jauhi pernikahan dini, seks bebas pra nikah dihindari dan hindari napza atau obat terlarang yang membahayakan masa depan generasi saat ini," demikian Ansar.
Berita Terkait
Satu calon haji Indragiri Hilir gagal jantung di rawat di RSBP Batam
Sabtu, 18 Mei 2024 20:18 Wib
Bupati Siak paparkan potensi peluang investasi di Batam
Sabtu, 18 Mei 2024 19:52 Wib
PPIH sebut JCH lansia Embarkasi Batam duduk di kelas bisnis
Sabtu, 18 Mei 2024 17:38 Wib
Pemkot Batam uji coba parkir berlangganan untuk upaya peningkatkan PAD
Sabtu, 18 Mei 2024 15:34 Wib
Satgas Damai Cartenz berhasil tangkap Komandan KKB wilayah Dokoge Paniai
Sabtu, 18 Mei 2024 15:22 Wib
Kemenkumham Kepri siap bangun zona integritas menuju wilayah bebas korupsi
Sabtu, 18 Mei 2024 12:50 Wib
Pemkab Natuna berikan alat bantu fisik kepada para penyandang disabilitas
Sabtu, 18 Mei 2024 10:33 Wib
3 calhaj Embarkasi Batam sembuh dan tunggu jadwal keberangkatan
Sabtu, 18 Mei 2024 8:34 Wib
Komentar