Satuan Kerja Khusus Pelaksana Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengajak awak media di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), ikut menciptakan iklim investasi yang kondusif di wilayah itu.
Analis Program dan Komunikasi SKK Migas Suhendra Atmaja di Natuna, Rabu (29/5) malam pada acara ramah tamah SKK Migas Sumbagut dan KKKS Kepri bersama wartawan Natuna, mengatakan salah satu cara untuk menciptakan iklim yang kondusif adalah dengan membuat pemberitaan yang positif terkait proses eksplorasi minyak dan gas di Kepulauan Riau.
Menurut dia, media merupakan pilar keempat demokrasi yang bisa mempengaruhi sudut pandang orang termasuk para investor dalam menentukan lokasi atau tempat mereka untuk berinvestasi.
Ia menjelaskan eksplorasi minyak dan gas membutuhkan biaya yang besar, mencapai ratusan miliar hingga triliunan rupiah.
Selain itu tingkat kegagalannya tinggi dan tidak semua orang memiliki uang serta mau mengambil risiko tersebut.
"Eksplorasi harus didukung jangan dikit-dikit demo, diberitakan negatif, nanti kabur mereka (investor)," ucap dia.
Menurut dia, jika para investor tidak mau berinvestasi untuk eksplorasi minyak dan gas di wilayah Kepri, maka akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat Kepri.
Pasalnya, hasil dari minyak dan gas menjadi penyumbang dana terbesar kedua dalam memakmurkan bangsa dan negara Indonesia, setelah pajak
"Kalau kalian (media) tidak mendukung upaya pemerintah untuk memakmurkan masyarakat Natuna menjadi terbatas," imbuh dia.
"Kalau kalian (media) tidak mendukung upaya pemerintah untuk memakmurkan masyarakat Natuna menjadi terbatas," imbuh dia.
Ia menegaskan ajakan yang disampaikannya bukan salah satu upaya untuk membungkam pers atau membuktikan bahwa mereka anti kritik.
Ia memastikan, pihaknya tidak anti kritik dan siap menjawab semua pertanyaan para pekerja pers terkait kinerja mereka dan kondisi hulu migas.
"Kami siap, silahkan catat nomor hp saya dan kawan-kawan lainnya, jika ada yang mau dikonfirmasi silahkan hubungi kami, tidak akan ada yang ditutup-tutupi," ucap dia memastikan.
Sementara, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kepri Andi Gino yang juga hadir pada acara tersebut menjelaskan bahwa wartawan profesional merupakan mereka yang taat dengan aturan dan kode etik.
"Selalu lakukan pengujian terhadap informasi yang didapatkan, caranya adalah konfirmasi informasi tersebut kepada pihak-pihak yang berhubungan dengan informasi," ucap dia
Komentar