Batam (ANTARA) - Pengelolaan sampah rumah tangga di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, menjadi sorotan pada debat perdana calon bupati (cabup) setempat.
Landasan hukum yang menjadi acuan pada debat tersebut merupakan Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2013 dan Peraturan Bupati No. 40 Tahun 2018 tentang Kebijakan dan Strategi Daerah Dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.
“Terkait dengan sampah, kami mengeluhkan bahwa pengelolaannya tidak maksimal. Ketika saya menjadi bupati, saya akan memastikan ada pengolahan sampah menjadi pupuk organik yang bisa dimanfaatkan. Lalu anggaran untuk pengelolaan sampah juga harus cukup, maka teman-teman yang bertugas mengangkut sampah harus diberi dukungan dana yang layak,” ujar cabup nomor urut satu Iskandarsyah dalam siaran langsung di Batam, Ahad.
Pasangan yang dijuluki “ISROCK” ini, berkomitmen untuk mendorong pengolahan sampah menjadi pupuk organik agar bisa memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.
Menambah pada topik tersebut, cabup nomor urut dua Firmansyah mengusulkan pendekatan kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, dan pihak ketiga untuk menangani masalah sampah, serta ia menyoroti pentingnya edukasi masyarakat.
“Sampah ini adalah masalah bersama. Pemerintah harus memastikan sarana prasarana dan kualitas SDM dalam pengelolaan sampah, sementara masyarakat harus diedukasi tentang cara menjaga kebersihan. Pihak ketiga juga harus dilibatkan untuk mengelola sampah dengan baik,” kata Firmansyah.
Turut menanggapi topik, cabup nomor urut tiga Bakti Lubis mengatakan bahwa regulasi yang ada saat ini belum cukup kuat dalam mengatur pengelolaan sampah, maka harus ada regulasi tambahan yang lebih tegas terhadap produsen sampah, baik dari kalangan industri maupun masyarakat umum.
“Regulasi yang ada belum cukup kuat. Ke depan harus ada regulasi tambahan yang lebih tegas untuk mengatur produsen sampah. Selain itu, teknis pengelolaan sampah di lapangan juga masih sangat kurang, kami butuh peralatan yang memadai dan manajemen yang lebih profesional,” kata Bakti.
Harapan besar masyarakat Kabupaten Karimun kini berada pada pemimpin yang terpilih untuk mewujudkan tata kelola sampah yang lebih baik di daerah.
Baca juga: Tiga calon bupati Karimun bahas topik sedimentasi pasir dalam debat
Komentar